Pilpres AS Bisa Ricuh, Mark Zuckerberg Siapkan Antisipasi Sejak Dini
CEO Facebook Mark Zuckerberg belum lama ini mengatakan perusahaannya telah mengambil langkah antisipasi untuk mengatasi kemungkinan kerusuhan terkait pemilihan presiden AS pada 3 November ini.
Hal itu mengingat betapa sengitnya persaingan antara petahana Donald Trump dengan Joe Biden. Terlebih, Trump cukup kacau menangani virus corona di AS. Rakyat Amerika sendiri menuntut perubahan dalam sistem pemerintahan sekarang.
Baca Juga: Konten Islamofobia Marak di Facebook, Mark Zuckerberg Ditegur PM Pakistan
"Saya khawatir dengan bangsa kita yang begitu terpecah belah dan hasil pemilu yang berpotensi memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk diselesaikan, ada risiko kerusuhan sipil di seluruh negeri," kata Zuckerberg, dikutip dari CNBC International di Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Zuckerberg pun mencatat langkah-langkah yang diambil Facebook dalam menanggapi peningkatan risiko ini. Termasuk membantu pengguna mendaftar untuk voting, memberikan informasi yang akurat kepada pengguna tentang pemilu, melarang iklan politik satu minggu sebelum pemilu, memblokir iklan yang mencoba mendelegitimasi hasil pemilu, dan melarang konten bermasalah, seperti grup yang berfokus pada konspirasi QAnon teori dan penolakan Holocaust.
"Ini bukan perubahan dalam filosofi dasar kami atau dukungan kuat terhadap kebebasan berekspresi. Sebaliknya, ini adalah cerminan dari peningkatan risiko kekerasan dan kerusuhan." tambah Zuckerberg.
Facebook tidak sendirian dalam masalah ini. Walmart juga tak lagi memajang senjata dan amunisi dari penjualan di toko-toko mereka karena insiden "kerusuhan" di beberapa daerah di sekitar AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: