Jika Menangi Pilpres, Biden Akan Langsung Bentuk Tim Penanganan Covid-19 Berbeda
Kandidat presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, akan segera membentuk tim gugus tugas Covid-19 jika memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020. Ia memastikan tim gugus tugas itu akan berbeda dari yang sudah dibentuk oleh Presiden Donald Trump.
Nantinya, Biden akan menunjuk mantan dokter bedah, Vivek Murthy, dan mantan komisioner Badan Obat dan Makanan (FDA), David Kessler, sebagai pemimpin tim gugus tugas Covid-19 versinya. Tim kampanye itu juga akan berjanji mendengarkan pendapat para ilmuwan jika terpilih dan beranggotakan para pakar kesehatan publik.
Baca Juga: Kecewa Berat dengan Trump, Miliarder Ini Tegas Pilih Biden demi Ekonomi AS
Tim tersebut akan memberi nasihat kepada para pejabat transisi terkait peningkatan kasus corona, menjamin vaksin tetap aman, dan melindungi risiko populasi. Murthy dan Kessler juga telah memberi laporan kepada Biden sebanyak empat kali dalam satu pekan.
Rencana pembentukan tim gugus tugas itu dilaksanakan bersamaan dengan pandemi corona yang semakin memburuk di AS. Sebanyak 230 ribu orang sudah meninggal dunia di AS dan lebih dari 9 juta orang terinfeksi.
"Tim gugus tugas Biden sudah bekerja sejak Oktober lalu membahas tentang uji vaksin, distribusi vaksin, terapi, panduan bagi sekolah dan universitas, dan itu akan diterapkan jika Biden menang," kata Zeke Emanuel, penasehat utama Biden dan pakar kesehatan dari Universitas Pennsylvania, dilansir Politico.com.
"Tim Covid-19 yang dibentuk Biden sudah benar-benar paham bahwa Covid tidak akan berlalu dengan mudah dan perlu waktu," katanya.
Selama kepemimpinan Trump, penanganan corona tidak terintegrasi dengan baik. Tidak ada koherensi antara pemerintahan federal dengan pemerintahan negara bagian. Trump juga jarang menggelar rapat dan koordinasi dengan gubernur selama satu bulan terakhir saat puncak kampanye pemilu presiden.
Mantan Menteri Kesehatan AS, Kathleen Sebelius, mengatakan pembentukan gugus tugas Biden merupakan kabar baik. Dia mengatakan, dengan gugus tugas baru itu akan memberikan rakyat AS semakin percaya diri.
"Kita masih memiliki 11 pekan lagi menuju pelantikan. Tapi, masa transisi merupakan masa paling bahaya bagi publik AS karena virus masih berkembang," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: