Bamsoet Dorong RI Kerja Sama Pemanfaatan Teknologi Drone untuk Pertahanan dan Ekonomi
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini memaparkan, salah satu bentuk kerja sama yang disepakati antara Turki dan Indonesia adalah pengembangan medium tank yang dikenal dengan Tank Harimau.
Mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan kondisi lapangan di Indonesia, seperti mampu berada di rawa dan laut, dengan berat sekitar 20-40 ton, dan dilengkapi dengan canon berkaliber 90-105 mm.
"MPR RI berharap penguatan kerja sama di bidang industri pertahanan antara FNSS dengan PT Pindad dapat terus dijaga dan dikembangkan. Sehingga, menjadi pendorong bagi peningkatan kerja sama lainnya, baik pada bidang industri pertahanan lainnya," kata Bamsoet.
Baca Juga: Habis Dicecar Polisi, Refly Harun Buka Suara
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, seiring kemajuan teknologi, industri pertahanan juga akan senantiasa berkembang. Sehingga percepatan penguasaan teknologi pertahanan menjadi sebuah keniscayaan.
"Termasuk mencari peluang penggunaan teknologi drone yang tidak hanya untuk industri pertahanan nasional. Tetapi, juga untuk penguatan kegiatan ekonomi lainnya, seperti untuk mendukung food estate, pembangunan desa, pengawasan sektor perikanan dan kelautan serta lainnya. Hal ini dilakukan mengingat Turki diakui memiliki teknologi drone terbaik di Eropa maupun dunia," ujar Bamsoet.
Kepada Ketua Majelis Agung Nasional (MPR) Turki Mustafa Sentop, Ketua MPR RI ke- 15 ini juga menyambut baik kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 antara Indonesia dan Turki.
"Kami merasa senang Menteri yang membidangi riset dan teknologi dari kedua negara, bersama dengan tim masing-masing, bertukar pandangan dalam kerangka kerja sama pengembangan vaksin Covid-19. Tentunya kita mendoakan semoga hasilnya segera bisa dimanfaatkan oleh rakyat kedua negara, dan juga bagi kemanusiaan secara global," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: