Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Refly Harun ikut mengomentari rencana pemberian Bintang Mahaputera dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Pentolan KAMI, yang juga Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Diketahui hal tersebut berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, semua mantan panglima dan mantan menteri akan mendapatkan tanda jasa kehormatan. Baca Juga: Mau Dikasih Bintang Jasa, Tanda-Tanda Gatot Nurmantyo Mau Dibungkam?
Terkait itu, Reffly pun mempertanyakan apakah setiap Peringatan Hari Pahlawan ada pemberian tanda jasa kehormatan. Sebab, yang ia ketahui, hanya ada penganugerahan pahlawan nasional saja, dan tanda jasa kehormatan hanya diberikan saat Peringatan Hari Kemerdekaan. Baca Juga: Bak Pisau Bermata Dua, Gatot Nurmantyo Bisa Tiru 'Duo F'
Lebih lanjut, ia juga menyoroti terkait pemeberiann tanda jasa kehormatan kepada Politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon pada Hari Kemerdekaan.
Ia pun menduga hal itu bisa menjadi salah satu cara menjinakkan keduanya yang kerap sampaikan kritik. "Ada juga hasilnya, partai Fahri Hamzah, yakni Gelora mendukung Bobby Nasution (Menantu Jokowi) di Sumatera Utara. Sementara Gerindra juga mendukung," katanya, dalam kanal Youtubenya, Kamis (5/11/2020
Lebih lanjut, menurut dia, Gatot di KAMI cukup diperhitungkan. Perhitungannya, sebuah organisasi yang melakukan kegiatan sering dihadang. Bahkan ada bagian KAMI yang ditangkap dan ditahan karena terperangkap UU ITE.
"Bagaimana Gatot? Ini jauh lebih perlu dijinakkan. Nalar Mahfud MD (pemberian tanda jasa kehormatan) sudah hak nya. Tapi nuansa menjinakkan tetap ada," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil