Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sadis, Ini Jejak Berdarah Prancis Selama Menjajah Negara-negara Islam

Sadis, Ini Jejak Berdarah Prancis Selama Menjajah Negara-negara Islam Kredit Foto: Unsplash/Alice Triquet

Di masa Presiden Emmanuel Macron, 24 tengkorak pejuang Aljazair dikembalikan, meski terbilang telat selama bertahun-tahun. Salah satu tengkorak adalah seorang pemimpin perlawanan bernama Syeikh Bouzian yang ditembak dan dipenggal Prancis.

Pengembalian itu baru dilakukan pada awal Juli 2020 lalu. Presiden Aljazair saat ini, Abdelmadjid Tebboune menyampaikan, para pejuang ini telah kehilangan hak asasi mereka selama lebih dari 170 tahun untuk dikuburkan secara layak.

2. Mesir

Penjajahan Prancis di Mesir berlangsung sekitar 3 tahun dari 1798 sampai 1801. Napoleon Bonaparte termasuk yang berperan agar Prancis menduduki Mesir. Upaya ini merusak sistem dan budaya Mesir. Hingga akhirnya, Deklarasi Jihad melawan penjajah Prancis pun disampaikan penguasa Turki Sultan Salim III melalui Gubernur Suriah pada September 1798. 

Hal itu pulalah yang mendorong semangat rakyat, bahkan juga mendapat sambutan baik dari negara-negara Arab lain. Suriah dan Hijaz sampai mengirim tentara untuk membantu Turki mengusir Prancis dari Mesir. Akibat deklarasi itu, terjadi Pemberontakan Kairo pada 21 Oktober 1798 yang menewaskan banyak orang dan ulama.

Masyarakat Mesir kala itu memberontak karena beberapa hal, di antaranya tingginya tarif pajak dan peraturan-peraturan yang diberlakukan Prancis. Lebih dari itu, Napoleon Bonaparte juga melakukan propaganda tentang Islam, dengan menggunakan ulama dalam birokrasi. Napoleon juga menyebut bahwa Prancis adalah teman Islam dan Turki.

Pemberontakan kedua pecah lagi. Kali ini melibatkan akademisi, pedagang, dan warga Kairo yang dipimpin Sayyid Umar Makram dan Sayyid Ahmad al-Mahruqi. Butuh waktu sampai satu bulan bagi Prancis untuk meredam aksi pemberontakan itu. Seusai pemberontakan itu, tak lama kemudian, Jenderal Prancis Kleber dibunuh siswa Al-Azhar bernama Sulaiman al-Halabi pada 14 Juni 1800.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: