Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Joe Biden Menang, Bagaimana Nasib Muslim Uighur Hingga LNU?

Joe Biden Menang, Bagaimana Nasib Muslim Uighur Hingga LNU? Kredit Foto: Antara/REUTERS/Mike Segar

Reputasi kepemimpinan demokrasi global AS, nilai Arya agak pudar dengan kejenakaan Trump. Kendati demikian, ada capaian Trump yang patut di apresiasi di tengah ketegangan 2 negara adidaya saat ini. Ia sukses menahan AS untuk tidak berperang atau menginvasi.

Direktur Eksekutif The Indonesian Democracy Initiative (TIDI) ini melihat, perubahan pendekatan AS terhadap China ini yang akan berdampak pada Indonesia. "Sebab, Indonesia akan dilirik sebagai pemimpin tradisional Asia Tenggara, yang akan menentukan kompetisi Amerika Serikat dengan China, dan arah transisi hegemonik di kawasan Asia Pasifik," imbuhnya.

Pada 2016, ketika Trump memenangkan kursi kepresidenan, dia menyerukan "America First". Dia juga dengan cepat menarik AS dari beberapa perjanjian internasional.

Terpilihnya Biden sebagai Presiden, diyakini akan mengembalikan komitmen AS pada kerjasama internasional. Arya menyebutnya dengan istilah internasionalisme Biden akan menggantikan isolasionisme Trump.

"Misalnya dalam isu NATO, Biden akan kembali menjadikannya organisasi kemitraan internasional yang sangat penting. Reorientasi Timur Tengah akan terjadi, termasuk terhadap Turki," tutur peraih gelar Master bidang Studi Strategis dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapura itu.

Arya mencatat, Trump cenderung menjauh dari beberapa upaya internasional dan beberapa organisasi. Seperti menarik AS dari Perjanjian Paris tentang iklim. Juga menarik AS keluar dari kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP).

Trump juga memotong dukungan keuangan untuk Organisasi Kesehatan Dunia, WHO. Sementara Biden, diprediksi bakal mengambil langkah yang bertolak belakang. Ia akan kembali mendukung WHO dan berusaha memimpin upaya global menghadapi pandemi COV?D-19.

"Bagi Indonesia, kita menantikan kehangatan Obama yang punya memori kecil, dengan Indonesia hadir lagi di era Biden", pungkas Arya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: