Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berkat Teknologi, Bikin Vaksin Jadi Secepat Kilat

Berkat Teknologi, Bikin Vaksin Jadi Secepat Kilat Seorang perawat mempersiapkan vaksin Rusia "Sputnik-V" melawan penyakit virus korona (COVID-19) untuk suntikan tahap uji coba pasca-pendaftaran di sebuah klinik di Moskow, Rusia, Kamis (17/9/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tatyana Makeyeva
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ahli virologi Universitas Udayana Bali, Prof Ngurah Mahardika, mengatakan kemajuan teknologi membawa pengaruh besar terhadap pengembangan vaksin. Produksi vaksin saat ini terbilang cepat.

Pembuatan vaksin sebelum teknologi berkembang memakan waktu lama. Salah satu sebab, sulitnya mencari agen penyakit secara murni. 

"Teknologi telah  memungkinkan kita melakukannya dengan cepat. Tidak perlu lagi agen penyakit dan bisa dibuat sintetis. Jadi bisa sangat cepat," ujar Mahardika dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Baca Juga: MPR Usul Dosen, Guru, dan Wartawan Juga Diprioritaskan Dapat Vaksin

Pembuatan vaksin juga memerlukan bibit vaksin. Teknologi membuat penemuan bibit vaksin dapat dilakukan waktu singkat. Teknologi teranyar membuat bibit vaksin dapat ditemukan dalam hitungan bulan.

Mahardika menyebut setidaknya ada empat ragam vaksin yang dibedakan bedasarkan bahan dasar. Pertama, berbasis virus murni yang dimatikan sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

Kedua, vaksin berbasis DNA atau mRNA. Ketiga, vaksin berbasis adenovirus. Terakhir, vaksin berbasis protein. Basis vaksin memengaruhi proses pengujian dan waktu pengembangan.

"Vaksin berbasis virus yang dimatikan yang saat ini diujicobakan di Indonesia adalah jenis paling lazim, sehingga regulasi penggunaanya jauh lebih ringkas," ungkapnya.

Sementara itu, vaksin berbasis DNA dan adenovirus belum diterapkan pada manusia. Hal ini membuat pengujian, perizinan, hingga produksi memakan waktu lama. [JAR]

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: