Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penggunaan Uang Tunai Hanya 4%, Norwegia Belum Akan Gunakan Mata Uang Digital

Penggunaan Uang Tunai Hanya 4%, Norwegia Belum Akan Gunakan Mata Uang Digital Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ida Wolden Bache, wakil gubernur di bank sentral Norwegia, menggambarkan penurunan pembayaran tunai saat berbicara tentang Mata Uang Digital Bank Sentral, atau CBDC.

"Hanya 4% pembayaran sekarang dilakukan dengan uang tunai," kata Bache dalam pidatonya selama konferensi Pembayaran Keuangan Norwegia dikutip dari Cointelegraph, Senin (9/11/2020).

Baca Juga: Brasil Berambisi Bikin Mata Uang Digital Sendiri, Terbit 2 Tahun Lagi

"Porsi ini kira-kira sama dengan musim semi dan jauh lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi. Sepengetahuan kami, porsi pembayaran tunai di Norwegia lebih rendah daripada di negara lain," tambahnya.

CBDC juga telah muncul sebagai topik hangat pada tahun 2020. Sejumlah besar negara di dunia mengeluarkan aset digital seperti itu, dengan China membanggakan pengujian asetnya.

"Tren khusus untuk Norwegia dan beberapa negara tetangga kami adalah tingkat penggunaan uang tunai yang rendah dan menurun," kata Bache.

Direktur kebijakan moneter bank sentral menyebutkan bahwa kualitas menonjol yang tersedia dalam bentuk tunai. Uang tunai tetap tersedia jika sistem pembayaran digital turun misalnya.

"Uang tunai adalah legal tender yang bisa diakses secara luas," ujarnya. Negara mungkin kehilangan beberapa aspek ini jika sepenuhnya digital dengan CBDC.

"Pertanyaannya adalah apakah sesuatu yang penting akan hilang jika uang tunai habis dan kami tidak memperkenalkan CBDC? Apakah uang bank sentral penting untuk kepercayaan dalam sistem moneter? Bisakah CBDC memberikan lebih dari yang dapat ditawarkan uang tunai, dalam bentuk kisaran yang lebih besar, menggunakan dan lebih banyak inovasi?"

Bache juga menyinggung sederet poin pertimbangan lain terkait peluncuran CBDC di Norwegia. "Pengenalan CBDC secara prospektif masih jauh," katanya.

"Kurangnya urgensi mencerminkan pandangan kami sejauh ini bahwa tidak ada kebutuhan akut untuk memperkenalkan CBDC. Pengenalan CBDC dapat memiliki konsekuensi yang cukup besar di sejumlah area. Keputusan kami harus diinformasikan dengan baik," imbuhnya.

Sejauh kemajuan berjalan, bank sentral Norwegia terus mempelajari CBDC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: