Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apes-apes! Habis Tumbang di Pilpres, Trump Lagi Tunggu Nasib atas Rentetan Gugatan Hukum

Apes-apes! Habis Tumbang di Pilpres, Trump Lagi Tunggu Nasib atas Rentetan Gugatan Hukum Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria

Penyelidikan Departemen Kehakiman

Trump kemungkinan besar akan menghadapi tuntutan pidana yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS, yang dipimpin oleh Jaksa Agung AS yang baru.

Beberapa ahli hukum mengatakan Trump dapat menghadapi tuduhan menghindari pajak penghasilan federal, yang merujuk pada laporan New York Times bahwa Trump membayar USD750 dalam pajak penghasilan federal pada tahun 2016 dan 2017.

"Anda mendapatkan berita dari New York Times yang menunjukkan semua jenis indikasi penipuan pajak," kata Nick Akerman, pengacara di Dorsey & Whitney dan mantan jaksa federal.

Akerman mengingatkan bahwa tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti sampai melihat semua bukti.

Trump telah menolak temuan dari laporan New York Times, dengan men-tweet bahwa dia telah membayar pajak jutaan dolar tetapi berhak atas depresiasi dan kredit pajak.

Tuntutan semacam itu akan sangat kontroversial, dan Departemen Kehakiman dapat memutuskan bahwa tuduhan Trump tidak untuk kepentingan publik bahkan jika ada bukti pelanggaran pidana.

Biden telah menjawab pertanyaan itu dengan sangat hati-hati, dengan mengatakan dia tidak akan mengganggu keputusan Departemen Kehakimannya kelak.

Biden mengatakan kepada National Public Radio pada bulan Agustus bahwa mengejar tuntutan pidana terhadap pendahulunya akan menjadi “hal yang sangat, sangat tidak biasa dan mungkin tidak terlalu—bagaimana saya bisa mengatakannya?—baik untuk demokrasi."

Seorang pengacara Trump tidak membalas permintaan komentar.

Investigasi Penipuan Sipil New York

Jaksa Agung New York, Letitia James, memiliki investigasi penipuan pajak aktif terhadap Trump dan perusahaan keluarganya, Trump Organization.

Penyelidikan oleh James, seorang politisi Demokrat, dimulai setelah mantan pengacara Trump, Cohen, memberi tahu Kongres bahwa presiden menaikkan nilai aset untuk menghemat uang untuk pinjaman dan asuransi dan mengempiskannya untuk mengurangi pajak real estate.

Trump Organization berpendapat bahwa kasus tersebut bermotif politik.

Penyelidikan tersebut adalah penyelidikan perdata, yang berarti dapat mengakibatkan sanksi finansial tetapi bukan hukuman penjara.

Putra Trump, Eric Trump, wakil presiden eksekutif untuk perusahaan, digulingkan pada bulan Oktober karena apa yang digambarkan oleh Jaksa Agung sebagai keterlibatan dekatnya dalam satu atau lebih transaksi yang sedang ditinjau.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: