Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lihat Deh, China dan Rusia Masih Bungkam atas Kemenangan Biden karena Hal Ini

Lihat Deh, China dan Rusia Masih Bungkam atas Kemenangan Biden karena Hal Ini Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tyrone Siu

Dia mengalahkan Trump dengan lebih dari 4 juta suara secara nasional, menjadikan Trump sebagai presiden pertama sejak 1992 yang kalah dalam pemilu ulang.

Ditanya mengapa, pada 2016, Putin memberi selamat kepada Trump segera setelah dia memenangkan Electoral College dan mengalahkan Demokrat Hillary Clinton, Peskov mengatakan ada perbedaan yang jelas.

“Anda bisa lihat ada prosedur hukum tertentu yang sudah diumumkan oleh presiden saat ini. Makanya situasinya berbeda-beda dan oleh karena itu menurut kami pantas menunggu pengumuman resmi,” tutur dia.

Peskov menyebut Putin telah berulang kali mengatakan dia siap bekerja dengan pemimpin AS mana pun. Menurut dia, Rusia berharap dapat menjalin dialog dengan pemerintahan AS yang baru dan menemukan cara untuk menormalkan hubungan bilateral yang bermasalah.

Hubungan Moskow dengan Washington merosot ke posisi terendah pasca-Perang Dingin pada 2014 ketika Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina. Biden menjabat sebagai wakil presiden di bawah Presiden Barack Obama saat itu.

Hubungan makin memburuk karena tuduhan AS bahwa Moskow ikut campur dalam pemilu presiden AS 2016 dengan menggiring suara mendukung Trump. Tuduhan itu dibantah Kremlin.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: