Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ilmuwan Sukses Deteksi Asal Usul Mutasi Corona di Cerpelai Eropa, Jadi Ternyata...

Ilmuwan Sukses Deteksi Asal Usul Mutasi Corona di Cerpelai Eropa, Jadi Ternyata... Petugas melakukan Vaksinasi Rabies pada hewan peliharaan milik warga di Taman Mandala Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet Kota Jakarta Selatan, Sabtu (31/10/2020). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Wood lebih lanjut menuturkan bahwa peternakan cerpelai membutuhkan biosekuriti yang ditingkatkan atau justru suspensi saat ini. Ia mengatakan wajar jika virus berubah seiring waktu dan mengakumulasi mutasi, tetapi para ahli sangat prihatin ketika virus berpindah antara manusia dan hewan.

Sejumlah hewan selama ini dilaporkan telah tertular virus dari manusia, tetapi cerpelai menjadi salah satu yang tampaknya sangat rentan. Dirk Pfeiffer, dari Royal Veterinary College di London, mengatakan meskipun mutasi pada virus terjadi sepanjang waktu saat menyebar, tetapi belum diketahui apakah ini mengubah karakteristik virus.

"Pada tahap ini, tampaknya ada masalah dengan keefektifan vaksin, tapi ini masih belum jelas," kata Pfeiffer.

Surveilans yang efektif diperlukan untuk mendeteksi kemunculan patogen baru sejak dini. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan akan mempublikasikan penilaian risiko tentang penyebaran Sars-CoV-2 di peternakan cerpelai pada pekanĀ  ini.

Masih perlu diamati lebih lanjut apakah mutasi pada virus Sars-CoV-2 di Denmark akan terdeteksi di peternakan cerpelai di negara lain. Wabah dari virus yang bermutasi ini dikenal sebagai "cluster 5".

Di Swedia, telah terjadi wabah di peternakan cerpelai di bagian tenggara negara itu. Para ilmuwan melaporkan bahwa mutasi genetik yang ditemukan di antara cerpelai di Denmark sejauh ini belum terdeteksi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: