PT Cisadane Sawit Raya Tbk mengalami kenaikan pendapatan pada Januari-September 2020. Pendapatan usaha emiten berkode CSRA ini naik 20,6% dari Rp374,25 miliar pada Januari-September 2019 menjadi Rp451,24 miliar tahun ini.
Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA, Seman Sendjaja, mengatakan bahwa peningkatan pendapatan ini terutama dipicu oleh tren positif kenaikan harga jual rata-rata komoditas kelapa sawit yang sejalan dengan mulai pulihnya harga komoditas kelapa sawit, juga berhasil diiringi oleh konsistensi pencapaian volume produksi tandan buah segar.
Baca Juga: Sawit, Hadirkan 5 Solusi untuk Masyarakat dan Ekosistem Dunia
"Secara khusus, kinerja penjualan selama tiga bulan terakhir di kuartal ketiga ini bergerak signifikan dengan peningkatan 65,1% dibandingkan akhir semester satu tahun 2020 atau tertinggi sepanjang kuartal di tahun 2020 ini," kata dia di Jakarta, Selasa (10/11/2020).
Berdasarkan data perseroan, rata-rata harga jual komoditas kelapa sawit meningkat sekitar 22,3% YoY di kuartal III 2020 dan harga jual tandan buah segar (TBS) meningkat 29,5% secara YoY.
Peningkatan penjualan pada kuartal III 2020 juga ditopang oleh konsistensi perusahaan dalam menjaga fokus produktivitas yang solid dan operasi yang efisien, sejalan dengan komitmen pengembangan berkelanjutan. Hasilnya, volume produksi berhasil tumbuh 3,2% YoY dan yield produksi TBS tetap terjaga di kisaran 14,1 ton/ha atau sama dengan kuartal III 2019.
"Dengan profil usia perkebunan yang tergolong ideal, mayoritas berada pada usia produksi prima yaitu di bawah 18 tahun, perusahaan melihat tren pertumbuhan produksi yang positif secara jangka panjang. Semua ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk terus memberi pijakan yang kokoh demi pertumbuhan jangka panjang bisnis perusahaan," ucapnya.
Peningkatan pendapatan tersebut turut ditopang kenaikan laba bersih yang melonjak lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp64,02 miliar. Hal ini, pada gilirannya, telah menghasilkan ekspansi marjin bersih sebesar 10 percentage points (ppts) menjadi 14.2%.
"Biaya operasional tetap dapat dijaga efisien sehingga laba operasi perseroan mampu meningkat dua kali lipat menjadi Rp119,18 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: