Berbekal dari keahliannya di bidang tanaman obat, Prof Sedarnawati telah menciptakan inovasi formula minuman dari campuran ekstrak air rempah-rempah yang mudah didapatkan di pasar tradisional. Bahkan, salah satu formulanya sudah mendapatkan paten, walaupun saat ini sudah menjadi domain publik.
Produk paten tersebut kemudian mendapatkan penghargaan sebagai inovasi paling prospektif pada 2010 berupa formula minuman dari rempah-rempah terpilih dengan teknik pengolahan sederhana (direbus dengan air).
Tidak hanya itu, formula tersebut juga memiliki khasiat tinggi bagi kesehatan berdasarkan hasil analisis komponen aktif minyak atsiri, serta uji aktivitas antioksidan, dan aktivitas antimikroba dari minyak atsirinya.
Produk minuman kesehatan hasil inovasi tersebut diberi nama Cinna-Ale. Cinna-Ale memiliki komponen utama jahe dan kayu manis. Ekstrak jahe dan kayu manis memiliki senyawa aromatik dan menyebabkan citarasa dan aroma minuman disukai.
Cinna-Ale mengandung antioksidan tinggi yang mampu mencegah terjadinya oksidasi di dalam tubuh dan dapat melindungi tubuh dari penyakit degeneratif, di antaranya hasil uji menggunakan tikus jenis strokeprone hypertensive rat di Jepang.
Invensi lainnya berupa minuman kesehatan sirih merah untuk penderita diabetes. Invensi ini telah mendapat penghargaan sebagai Inovasi Paling Prospektif pada 2014. Penghargaan tersebut berupa pengembangan produk pangan fungsional anti-hiperglikemik untuk mengatasi permasalahan penderita diabetes mellitus, sekaligus meningkatkan nilai ekonomi daun sirih merah, dan mengubah citra jamu menjadi minuman kesehatan dengan peruntukan tertentu berdasarkan hasil penelusuran ilmiah yang terukur menggunakan hewan percobaan.
Mekanisme kerja formula ditunjukkan melalui penghambatan aktivitas enzim alfa glukosidase, aktivitas antioksidan, dan penurunan glukosa serum darah pada tikus diabetes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti