Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Georgia Milik Joe Biden, Isyarat Lepas Pemerintahan Lama Terlihat dari Donald Trump

Georgia Milik Joe Biden, Isyarat Lepas Pemerintahan Lama Terlihat dari Donald Trump Kredit Foto: Antara/REUTERS/Jonathan Ernst

Dalam cuitannya, Biden mengatakan, "Amerika, saya merasa terhormat, telah memilih saya memimpin negara besar kita." "Kerja di depan kita akan sulit, namun saya berjanji, saya akan menjadi presiden untuk semua warga Amerika - terlepas dari apakah Anda memilih saya atau tidak," tulis Biden pada Sabtu (7/11/2020).

"Saya akan tetap menjaga kepercayaan yang Anda berikan kepada saya." 

Upaya legal akan dimulai Senin

Menanggapi hasil ini, anggota tim legal dalam jumpa pers di Philadelphia mengatakan akan memulai proses legal pada hari Senin (9/11/2020).

Rudy Giuliani, kuasa hukum dan juga rekan dekat Trump, mengklaim warga Philadelphia, Pennsylvania, yang telah meninggal termasuk yang tercatat memilih tahun ini.

Namun sejauh ini tidak ada bukti atas klaim tersebut. "Tidak bisa keunggulan itu hilang tanpa adanya kecurangan," kata Giuliani mengacu pada keunggulan Trump pada awal pemilihan, saat suara melalui pos belum dihitung.

Proyeksi BBC atas kemenangan Biden didasarkan pada hasil tidak resmi dari negara-negara bagian yang telah selesai menghitung suara, dan hasil yang telah diperkirakan dari negara-negara bagian seperti Wisconsin, sementara penghitungan suara yang masih berlangsung.

Tiga negara bagian lain, Arizona, Nevada dan Georgia, masih belum mengumumkan hasil dan sejauh ini juga menunjukkan keunggulan Biden.

Biden meraih lebih dari 73 juta suara sejauh ini, suara paling banyak untuk calon presiden dalam sejarah Amerika. Sementara, Trump memperoleh hampir 70 juta suara, suara kedua terbanyak dalam sejarah.

Kemenangan ini menjadikan Biden sebagai presiden AS yang ke-46, dan presiden tertua di Amerika dengan usia yang menginjak 78 tahun.

Presiden Trump sebelumnya memperingatkan Biden untuk tidak mengumumkan kemenangan - sehari setelah dia sendiri menyatakan kemenangan, walaupun penghitungan masih pada tahap awal.

Secara keseluruhan, jumlah pemilih yang memberikan suara dalam Pilpres AS merupakan yang tertinggi dalam 120 tahun dengan sekitar 66.9%

Kepada para pendukungnya, pada Jumat malam waktu setempat (Sabtu pagi WIB), Biden kembali mengatakan bahwa "jumlah menunjukkan berita yang jelas, kami akan menang pemilihan."

Biden - didampingi Kamala Harris - mengatakan ia berada dalam jalur untuk menang lebih dari 300 suara elektoral dan menyatakan jumlah orang yang memilihnya merupakan rekor dalam sejarah pemilihan presiden AS - lebih dari 74 juta.

Biden juga mengatakan warga Amerika memberinya mandat untuk menangani pandemi virus corona, perekonomian, perubahan iklim dan rasisme sistemis.

Data kasus positif pada Jumat, menunjukkan kasus baru Covid-19 lebih dari 127.000, rekor baru dalam tiga hari.

Calon dari Partai Demokrat menyebut dirinya calon untuk persatuan setelah pemilihan yang sangat ketat.

"Kita bisa saja menjadi oposisi namun kita bukan musuh, kita warga Amerika," kata Biden tanpa menyinggung lawannya dari Partai Republik, Trump.

Namun Trump kembali melontarkan berbagai tuduhan yang tidak ada buktinya dalam serangkaian cuitan, unggahan-unggahan yang mendapatkan peringatan dari Twitter.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: