Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Ada Kecurangan di Pilpres AS, Ribuan Pendukung Donald Trump Lakukan Hal Ini

Sebut Ada Kecurangan di Pilpres AS, Ribuan Pendukung Donald Trump Lakukan Hal Ini Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Jakarta -

Massa pendukung Donald Trump turun ke Washinton DC guna berunjuk rasa; menuding adanya kecurangan pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada awal November ini.

Dilansir dari BBC, Minggu (15/11/2020), para demonstran yang tampak membawa bendera AS itu bergabung dengan anggota kelompok sayap kanan termasuk Proud Boys. Beberapa mengenakan helm dan rompi anti peluru.

Demo sebagian besar berlangsung damai. Namun, menjelang malam hari, terjadi beberapa bentrokan kecil.

Baca Juga: Joe Biden Semakin di Depan, Trump Terus Tertinggal?

Baca Juga: Habib Rizieq Sudah Bayar Denda Rp50 Juta, Warganet Masih Murka

Demo ini disebut menyusul calon presiden AS, Joe Biden yang memenangkan pemilihan presiden AS pada hari Jumat lalu. Dia memperkuat kemenangannya dengan kemenangan yang diproyeksikan di negara bagian Georgia yang menjadikannya kandidat Demokrat pertama yang mengambil alih negara bagian itu sejak 1992.

Dia sekarang memiliki 306 suara di electoral college-sistem yang digunakan AS untuk memilih presidennya-yang jauh melebihi ambang batas 270 untuk menang.

Namun, Trump sejauh ini menolak untuk menyerah. Dia meluncurkan banyak tantangan hukum di negara-negara bagian utama dan membuat tuduhan yang tidak berdasar tentang kecurangan pemilu yang meluas. Tetapi upayanya sejauh ini tidak berhasil.

Para pendukung Trump memulai demonstrasi sekitar tengah hari waktu setempat pada hari Sabtu di dekat Freedom Plaza, di timur Gedung Putih, dan kemudian menuju ke Mahkamah Agung.

Selain pendukung Trump arus utama, anggota kelompok milisi Proud Boys dan the Oath Keepers sayap kanan berada di antara para demonstran. Sedangkan, Ahli teori konspirasi, Alex Jones disebut berbicara kepada orang banyak.

Acara pada siang hari sebagian besar tertib, pendukung Trump justru bentrok dengan demonstran tandingan di malam hari. Rekaman video yang diposting di media sosial menunjukkan perkelahian pecah.

Para pejabat mengatakan, 20 orang telah ditangkap atas berbagai tuduhan, termasuk penyerangan dan kepemilikan senjata. Satu penusukan juga dilaporkan. Dua petugas polisi juga terluka.

Donald Trump juga me-retweet video aksi demonstrasi para pendukungnya itu. Namun, akun Donald Trump sudah ditandai oleh Twitterthis claim about election fraud is dispute!’.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: