Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aplikasi Nafas Sebut Sejumlah Daerah Ini Rawan Polutan Udara

Aplikasi Nafas Sebut Sejumlah Daerah Ini Rawan Polutan Udara Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra

Berdasarkan studi dari University of Cambridge yang berjudul Dapatkah polusi udara menghapus manfaat kesehatan dari bersepeda dan berjalan kaki?, jika level PM 2,5 mencapai 100 ug/m3, maka berolahraga di atas 90 menit tidak akan bermanfaat bagi tubuh dan justru membahayakan tubuh. Selanjutnya, jika tingkat PM 2,5 di atas 165 ug/m3, maka waktu olahraga yang optimal adalah maksimal 30 menit.

PM 2,5 merupakan polutan paling berbahaya jika terhirup di tubuh manusia, Erlang Samoedro, Dokter Spesialis Paru (Pulmonologist), menjelaskan bahayanya jika PM 2,5 terhirup.

"Beberapa risiko penyakit yang mungkin muncul karena terhirupnya PM 2,5 antara lain asma, stroke, dan kanker paru-paru."

Baca Juga: Dosen FIB UI Edukasi Pencegahan Penularan Covid-19 Gunakan Video Wayang Kulit

Uniknya, tingkat kualitas udara di Jabodetabek selama jam olahraga sangat bervariasi. Suatu hari kualitas udara bisa bagus, di hari lain bisa buruk. Sebagai contoh, dari pantauan nafas selama sebulan penuh, Bogor, Jakarta Pusat, Depok, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan memiliki kualitas udara yang dapat diterima untuk berolahraga pada 1 Agustus.

Namun, pada 7 Agustus, olahraga sebaiknya dibatasi hanya sampai 90 menit di semua wilayah Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Ini semakin menegaskan betapa pentingnya mengukur kualitas udara kita tepat sebelum kita melakukan olahraga.

Dari pengamatan yang sama, Nafas juga melihat waktu terbaik untuk melakukan olahraga berdasarkan data per jamnya untuk setiap wilayah kota. Rata-rata, kualitas udara terburuk adalah antara pukul 02.00 hingga 09.00, yang mana mulai membaik dan terus membaik sepanjang hari hingga sekitar pukul 17.00.

Nafas telah memasang 46 sensor kualitas udara di berbagai titik di Jabodetabek. Setiap sensor itu nantinya dapat memberikan data kualitas udara real-time bagi pengguna melalui aplikasi. Aplikasi pemantauan kualitas udara ini memberikan data kualitas udara di DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi dan Depok.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: