Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Pejabat Ragu Jepang Keluarkan Yen Digital dalam Waktu Dekat

Eks Pejabat Ragu Jepang Keluarkan Yen Digital dalam Waktu Dekat Kredit Foto: Reuters/Toru Hanai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hiromi Yamaoka, mantan kepala departemen sistem pembayaran di Bank of Japan (BoJ), mengatakan bahwa Jepang kemungkinan akan membutuhkan beberapa tahun sebelum dapat menerbitkan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Yamaoka menjelaskan bahwa BoJ prihatin tentang CBDC yang berpotensi memicu arus keluar besar-besaran dari deposito bank swasta.

Baca Juga: Rencana Terbitkan Yen Digital, Jepang Harus Sesuaikan Aturan

Yamaoka, yang sekarang memimpin sekelompok bank yang ingin membangun infrastruktur pemukiman umum untuk pembayaran digital, berpendapat bahwa "tidak ada gunanya menerbitkan CBDC jika tidak digunakan secara luas".

"Pertanyaan mendasar dan yang sangat rumit adalah bagaimana memastikan simpanan pribadi dan CBDC hidup berdampingan. Anda tidak ingin uang mengalir deras dari simpanan pribadi. Di sisi lain, tidak ada gunanya menerbitkan CBDC jika tidak digunakan secara luas," katanya dikutip dari Cointelegraph, Rabu (18/11/2020).

Untuk memitigasi risiko arus keluar simpanan pribadi yang dipicu oleh CBDC, BoJ dapat mempertimbangkan untuk membatasi kepemilikan CBDC oleh satu entitas, kata Yamaoka. Namun, batasan tersebut juga dapat memicu fluktuasi konversi dari CBDC ke bentuk uang lain, yang pada akhirnya akan membuat pembayaran dan penyelesaian menjadi kurang nyaman, katanya.

Yamaoka juga mengatakan bahwa Bank of Japan dan sektor swasta bekerja sama untuk membuat permukiman digital lebih nyaman.  Dia menekankan bahwa sektor swasta memiliki "peran kunci untuk dimainkan" dalam membuat berbagai platform permukiman dapat dioperasikan.

Pernyataan Yamaoka datang tak lama setelah BoJ menerbitkan laporan tentang CBDC, mengumumkan rencana untuk menjalankan uji coba yen digital pertama pada tahun 2021. Pada pertengahan Oktober, Kenji Okamura, wakil menteri keuangan untuk urusan internasional Jepang, mengatakan bahwa Jepang tidak mengkhawatirkan negara-negara seperti itu.

China mendapatkan keuntungan penggerak pertama dalam pengembangan CBDC.

"Saya tidak berpikir satu mata uang digital akan mendominasi dunia," kata Okamura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: