Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kemeterian Perindustrian Dody Widodo menegaskan perekonomian Indonesia khususnya di sektor industri mampu menjadi penopang ekonomi nasional dari hantaman pandemi COVID-19.
Hal ini dikatakannya karena beberapa sektor industri justru mengalami peningkatan di atas 10 persen. “Meskipun sebagian besar berada dinilai minus, namun beberapa di antaranya, bahkan industri kimia, farmasi dan obat tradisional tercatat tumbuh 14,96 persen selama triwulan III,” katanya pada diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk "Reformasi Regulasi, Reformasi Ekonomi, dan Reformasi Birokrasi " yang digelar secara virtual dari ruang Serbaguna Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kamis (12/11/2020).
Industri lain yang mengalami peningkatan walaupun di angka yang lebih kecil adalah industri logam sebesar 5,19 persen dan industri pengolahan seperti jasa reparasi, pemasangan mesin dan peralatan sebesar 1,15 persen.
“Industri makanan dan minuman sebenarnya di awal pandemi juga tumbuh baik, namun di triwulan III mengalami penurunan,” katanya.
Hal menggembirakan dikatakan Dody adalah data yang menunjukkan peningkatan transaksi ekonomi khususnya nilai ekspor, meskipun di tengah pandemik yang masih berlangsung. Tercatat ada lima sektor industri dengan nilai ekspor terbesar, diantaranya makanan dan minuman dengan nilai USD21,38, logam dasar senilai USD16,96, kimia, farmasi dan obat tradisional USD9,54, barang dari logam, elektronik, optic dan peralatan listrik senilai USD9,11 serta tekstil dan pakaian jadi senilai USD8,01.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil