Sementara Purchasing Managers Index (PMI), indikator ekonomi yang diperoleh dari survei bulanan perusahaan sektor swasta menyatakan meskipun sempat terpuruk, namun secara keseluruhan kondisi Indonesia masih lebih kokoh di banding negara lain di tingkat ASEAN.
“Alhamdulillah meskipun sempat jatuh, Indonesia pelan-pelan mulai meningkat khususnya di bulan Agustus yang menyentuh angka 50,8. Meskipun sempat turun lagi di September dan Oktober,” kata Dody.
Hal ini, kata Dody, menunjukkan sektor industri dalam negeri walau masih dalam ancaman wabah virus COVID-19, perlahan tapi pasti menunjukan perbaikan. “Diharapkan beberapa bulan ke depan, sektor manufaktur akan bergerak dengan cepat,” katanya.
Secara umum, Kementerian Perindustrian dikatakan Dody memang berkomitmen untuk terus mendorong operasional sektor industri nasional, khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.
Kemenperin juga terus berkoordinasi dengan daerah untuk meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap perusahaan industri yang masih beroperasi.
Sejumlah pelaku usahapun menyambut baik kebijakan strategis yang dijalankan khususnya dalam mendukung aktivitas sektor industry. Hal ini sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi nasional di tengah masa pandemi Covid-19.
Salah satunya datang dari kalangan industri farmasi yang menganggap program-program sektor industri sangat mendukung sektor ini terus beroperasi dan berproduksi. Bahkan, kinerjanya mampu positif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Pada triwulan I tahun 2020, industri kimia, farmasi dan obat tradisional mampu tumbuh paling gemilang sebesar 5,59 persen.
Distribusi produk, khususnya ke daerah-daerah yang menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga dapat terus berlangsung karena didukung oleh pemerintah sehingga dapat berjalan dengan lancar.
“Artinya data yang tersaji memang menunjukan ada sektor yang mengalami peningkatan meskipun di tengah pandemi. Ini modal dan harus terus didorong,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil