Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Jabar: Perbankan Kucurkan Rp5,7 Miliar bagi UMKM saat Pandemi Covid-19

BI Jabar: Perbankan Kucurkan Rp5,7 Miliar bagi UMKM saat Pandemi Covid-19 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Pada rangkaian showcasing KKI Seri 3 hari ini, BI Jawa Barat melaksanakan pemberian bantuan sarana dan prasarana produksi dalam rangka PSBI kepada Klaster dan UMKM binaan Bank Indonesia yaitu: Gabungan Kelompok Tani Lembang Agri; Kelompok Tani Tricipta; Kelompok Tani Wanoja; Kelompok Tani Kiwari; Gabungan Kelompok Tani Mujagi; Kelompok Tani Cibulao Hejo; Sentra Peternakan Rakyat Cinagarabogo; Kelompok Ternak At-Tawakal; Kelompok Tani Bagendit; Kelompok Digdaya Agro Nusantara; Bumdes Kertayasa; dan Kelompok Tani Wisata Selasari.

"Wujud nyata sinergi berkelanjutan antara BI, Pemerintah Provinsi, Dekranasda, OJK dan Perbankan Jawa Barat, dalam upaya mendukung UMKM Jawa Barat ini sejalan dengan upaya kita bersama untuk mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi denganĀ  mendukung produk UMKM namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kill the virus, but not the economy. Control the pandemic, but not to stop the economy,"ungkapnya.

Sementara itu, pengrajin bordir asal Tasikmalaya Eva Dawalul, sempat terdampak pandemi virus korona.

Bagaimana tidak, di awal masa pandemi dirinya dibuat bingung karena geliat usahanya yang tiba-tiba terhenti. Padahal, Eva harus menyiapkan setidaknya Rp80 juta per bulan untuk menggaji 35 karyawannya.

"Saya kan biasa menjual produk saya di pameran-pameran. Ketika awal-awal covid, sama sekali tidak ada pameran,"katanya saat menjadi peserta KKI Seri 3 2020

Akhirnya warga Kawalu, Kota Tasikmalaya inipun memiliki ide untuk membuat masker bordir bermotif 3D, sesuai dengan spesialisasinya selama ini.

Hanya bermodalkan bahan sisa-sisa produksinya, dia pun memantapkan diri untuk memproduksi masker dan memasarkannya kepada sejumlah kenalannya. Awalnya, dia menawarkan produk barunya itu kepada kerabatnya baik di instansi pemerintahan maupun swasta.

"Alhamdulillah, di luar dugaan. Tadinya hanya untuk mempertahankan karyawan saja, ternyata peminatnya banyak," ujarnya

Bahkan, Eva mampu meraup omzet ratusan juta rupiah dari produk yang baru dihasilkannya itu. "Setelah yakin karena penjualannya bagus, akhirnya saya bisa kembali mempekerjakan semua karyawan saya," katanya.

Eva mengakui maskernya ini menyasar segmen menengah atas. Bahkan, hasil inovasinya ini sudah masuk ke pasar luar negeri.

"Beberapa sudah dikirim ke Amerika, Eropa," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: