Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo meminta Polri bersikap adil dalam menangani kasus kerumunan massa saat pandemi Covid-19. Habib Rizieq jangan dijadikan batu loncatan untuk menaikkan karier di kementerian/lembaga tertentu.
"Saya juga meminta Polri untuk bersikap bijak dan adil," kata Dradjad kepada Republika.co.id, Jumat (20/11).
Faktanya, kata Dradjad, ada calon kepala daerah yang kegiatannya juga menyebabkan penumpukan massa. Ada juga menteri yang kegiatannya tidak sesuai dengan langkah kesehatan masyarakat. "Bahkan di antara mereka ada yang tertular dan ikut menularkan COVID-19," ungkap Dradjad.
Baca Juga: TNI Copot Baliho Habib Rizieq, Mestinya Tak Perlu Bersaing!
Para menteri dan calon kepala daerah itu, lanjut Dradjad, tidak dipanggil untuk penyelidikan atau penyidikan Polri. Dengan kondisi ini, lanjutnya, tentu aneh jika ada sahabat yang bertemu Habib Rizieq dipanggil polisi, seperti Gubernur Anies.
"Saya mengingatkan, jangan lah Habib Rizieq dan para sahabatnya dijadikan batu loncatan oknum tertentu untuk menaikkan karirnya di Kementerian/lembaga mana pun," paparnya.
Dradjad justru berharap para pejabat hankam mengambil langkah sejuk, seperti yang dilakukan seorang pejabat tinggi yang lebih suka senyap, tapi berhak diapresiasi karena berhasil menjaga situasi kondusif. "Sayang saya tidak boleh menyebut namanya secara terbuka," kata Dradjad.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti