Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

TNI Turun Tangan Hadapi Habib Rizieq-FPI, Artinya... Negara Kalah

TNI Turun Tangan Hadapi Habib Rizieq-FPI, Artinya... Negara Kalah Imam Besar Habib Rizieq Shihab (tengah) menyapa ribuan jamaah di jalur Puncak, Simpang Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Kedatangan Imam Besar Habib Rizieq Shihab ke Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Agrokultural Markaz Syariah DPP FPI, Megamendung, Kabupaten Bogor untuk melaksanakan salat Jumat berjamaah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan masjid di Ponpes tersebut. | Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, menyoroti aksi TNI yang turun tangan dalam pencopotan sejumlah baliho Habib Rizieq Shihab atau atribut Front Pembela Islam (FPI) di Jakarta.

Menurutnya, turunnya TNI untuk melakukan pembersihan atribut tersebut menandakan negara sudah kalah.

Baca Juga: Instruksi Pangdam Jaya Lebay: 'Emang Habib Rizieq Sulut Perang?'

"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. Sudah tak mampu," cuit Andi Arief dalam akun twitternya, Sabtu (21/11/2020).

Andi melanjutkan, bahkan hal itu juga menandakan bahwa negara sudah tidak mampu memainkan perannya sehingga harus menurunkan TNI.

"Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," ujar Andi.

Diketahui sebelumnya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui dirinya yang telah memerintahkan anggotanya untuk menurunkan baliho Habib Rizieq.

"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," tegas Dudung seusai apel kesiapan bencana dan pilkada serentak di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020) pagi.

Jenderal Bintang Dua itu menjelaskan, para pria berbaju loreng tersebut berasal dari Garnisun. Dudung mengatakan, Satpol PP kerap kesulitan saat menertibkan spanduk itu.

"Perintah saya itu. Begini, kalau siapapun di republik ini, siapapun, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum," tandas Dudung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: