Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta-fakta Vaksin Covid-19 Gratis dan Berbayar, Seperti Ini Titah Jokowi

Fakta-fakta Vaksin Covid-19 Gratis dan Berbayar, Seperti Ini Titah Jokowi Kredit Foto: Reuters/Anton Vaganov

"Kita juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh tanah air. Ini yang tidak mudah. Mendistribusikan vaksin tidak mudah. Ini bukan barang seperti barang-barang yang lain. Memerlukan cold chain, kedinginan dengan derajat tertentu. Setiap vaksin dari produk berbeda memerlukan juga model distribusi yang berbeda. Inilah yang terus kita siapkan agar nanti daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak,” pungkasnya.

4. Vaksin Covid-19 Gratis dan Berbayar

Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi Covid-19 terbagi dalam dua segmen, yakni program dan mandiri. Vaksinasi program gratis dari pemerintah, sedangkan mandiri dibayar sendiri oleh masyarakat.

Jokowi mengatakan, saat ini pemerintah terus memasifkan pemberitahuan vaksinasi Covid-19. Penyampaian informasi tersebut akan dilakukan sebanyak-banyaknya.

"Baik nanti yang ikut vaksin program maupun vaksinasi mandiri. Jadi ada yang tidak membayar gratis, vaksinasi program. Ada yang membayar yaitu vaksinasi mandiri. Ini dua hal yang berjalan beriringan," ujar Jokowi saat meninjau simulasi vaksinasi di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).

5. Kelompak Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Jokowi menuturkan, kelompok yang divaksin terlebih dahulu antara lain tenaga kesehatan, baik itu dokter maupun perawat atau paramedis, kemudian TNI-Polri, lalu aparatur sipil negara (ASN) yang memberikan pelayanan publik serta para guru.

"Kalau ada yang bertanya Presiden nanti di depan atau di belakang? Kalau oleh tim diminta saya yang paling depan ya saya siap," tegasnya.

6. Vaksin dalam Daftar WHO

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia akan membeli vaksin virus corona yang direkomendasikan WHO. Kepala Negara pun tidak mempermasalahkan merek vaksin itu apa.

"Asal sudah ada di dalam listnya WHO. Itu yang akan kita beli," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: