Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warung Sate Fitri Binaan Inalum, Kesabaran Bertahan di Tengah Pandemi

Warung Sate Fitri Binaan Inalum, Kesabaran Bertahan di Tengah Pandemi Kredit Foto: Khairunnisak Lubis

Asal Muasal Warung Sate Fitri

Ada keunikan dari sejarah Warung Sate Fitri ini. Pemiliknya merupakan seorang perempuan yang pernah tinggal di Tangerang selama 14 tahun dan bekerja di salah satu perusahaan kayu di sana. Kemudian ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke Sumatera Utara walaupun sempat ada keraguan terhadap hal ini di dalam dirinya.

“Aku gak pernah mimpi jadi tukang sate. Untuk membuka usaha sate ini pun aku bingung juga waktu itu, apa bisa aku jualan sate sedangkan pekerjaanku sebelumnya di perkayuan,” ujarnya.

Ibu yang biasa dipanggil dan dikenal dengan nama Fitri ini akhirnya memutuskan menamai warungnya dengan Warung Sate Fitri karena orang-orang yang selalu salah memanggil namanya. 

"Warung ini dimulai dari kecil dengan enam ekor ayam untuk jualan sate selama sehari hingga saat ini dengan puluhan ekor ayam dalam sehari yang bahkan dapat mencapai 50 ekor ayam saat bulan puasa," ujarnya.

Jerih payah dari keuletan dan kejujurannya, ibu yang bernama asli Supri Parluki Irianti ini menjadi perhatian Inalum untuk memberikan pembinaan dan pengembangan usaha yang lebih baik melalui pemberian modal usaha dalam kerangka program PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

"Saya bergabung menjadi UKM mitra binaan Inalum sejak September 2019. Inalum memberikan bantuan modal pinjamam sebesar Lima Puluh Juta kepada saya dengan biaya administrasi sebesar 3% untuk jangka waktu dua tahun. Dan program PKBL ini banyak membantu perkembangan usaha saya," katanya.

Hal ini dapat dilihat dari kenaikan penjualan, bertambahnya pegawai, serta peningkatan peralatan dan fasilitas di warungnya. Sebelum menjadi mitra Inalum, dalam sehari Fitri menjual 90 sampai 100 porsi dengan empat orang pegawai. Kini ia dapat menjual 130 sampai 150 porsi dengan enam orang karyawan. 

"Kalau mau buka usaha mulailah dari yang kecil terlebih dahulu. Setelah niat, langsung aksi dan eksekusi niat tersebut, karena kalau nggak ada aksi ya percuma, nggak maju-maju,” katanya.

Selain sate, warung ini juga menyediakan makanan lain seperti ayam bakar, nila bakar, nasi uduk, dan sop kambing.

Ke depannya, Fitri berharap usaha satenya akan semakin berkembang dengan adanya penambahan menu di warungnya, sembari berdoa semoga PT Inalum semakin sukses dan kondisi ekonomi semakin membaik.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: