Bank China Tarik Kembali Obligasi Blockchain Senilai Puluhan Miliar, Ada Apa?
Obligasi blockchain China Construction Bank senilai US$3 miliar (Rp42 triliun) dilaporkan telah ditarik setelah penundaan awal, menurut laporan Cointelegraph, Selasa (24/11/2020).
Fusang Exchange, bursa mata uang kripto Malaysia yang bertanggung jawab untuk mencatatkan obligasi, mengatakan telah ditarik atas permintaan penerbit.
Menurut Reuters pada 23 November, cabang CCB di Labuan memberi tahu Fusang Exchange pada 20 November bahwa penerbitan obligasi tidak akan dilanjutkan.
Baca Juga: Raksasa Tambang Blockchain Tunjuk Pejabat Baru Setelah Sahamnya Naik
Obligasi berbasis blockchain akan diterbitkan oleh Longbond Ltd, sebuah platform tujuan khusus yang dirancang hanya untuk menerbitkan obligasi digital dan menyetorkan hasilnya ke CCB Labuan.
Pada 13 November, hari obligasi akan diperdagangkan, Fusang Exchange secara resmi mengumumkan bahwa obligasi blockchain senilai US$3 miliar ditunda "atas permintaan penerbit." Berdasarkan laporan terakhir, Bursa Fusang menerima surat dari CCB Labuan atas nama Longbond yang menunda pencatatan.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, CCB, salah satu bank terbesar di dunia, berencana untuk mengumpulkan hingga US$3 miliar dengan obligasi, dengan tahap awal sebesar US$58 juta (Rp820 miliar) pada saat peluncuran.
Laporan awal menunjukkan bahwa karena obligasi akan diberi token dan diperdagangkan di pertukaran mata uang kripto, pembeli yang tertarik dapat memperdagangkan Bitcoin (BTC) dan mata uang kripto lainnya untuk obligasi. Klaim ini telah dibantah oleh CCB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: