Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Investigasi Associated Press, CPOPC Tegas Lawan Kampanye Hitam Sawit

Soal Investigasi Associated Press, CPOPC Tegas Lawan Kampanye Hitam Sawit Kredit Foto: Foto/Shutter Stock.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretariat Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) atau Dewan Negara-Negara Produsen Minyak Sawit menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap dugaan kekerasan dan pelecehan seksual sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Associated Press. Dugaan pelanggaran tersebut dipandang sebagai hal yang urgen.

"Sekretariat CPOPC mengapresiasi usaha investigasi jurnalistik yang dilakukan. Namun, kami juga mempertanyakan laporan tebang pilih oleh lembaga ini. Sejumlah informasi digali dari yang sumber tidak terkonfirmasi dan digunakan secara sengaja sebagai upaya merusak citra industri minyak kelapa sawit," tulis CPOPC dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Baca Juga: Begini Kabar Ekspor Sawit di Tahun Mendatang

Baik di Indonesia maupun Malaysia, tindakan pemerkosaan merupakan tindakan kriminal yang tidak dapat dibenarkan. Negara anggota CPO serta seluruh pemangku kepentingan tidak akan menoleransi segala bentuk pelanggaran hukum nasional termasuk perihal perlindungan hak wanita atas lingkungan kerja yang aman dan setara. Tidak terkecuali yang terjadi pada industri sawit.

Sekretariat mengaku cukup memahami sensitivitas penanganan kasus seperti ini dan adanya keengganan dari para korban untuk melaporkan pelaku. Dengan demikian, diharapkan agar Associated Press dapat bekerja sama dengan institusi dan kementerian terkait untuk membawa pelaku ke pengadilan.

Namun, Sekretariat menegaskan, diperlukan kewaspadaan untuk tidak mengeneralisasi kasus seperti ini agar tidak disalahgunakan sebagai bagian dari kampanye hitam atas minyak sawit.

Industri minyak sawit menempatkan wanita sebagai salah satu faktor penting dalam mengukur keberhasilan pencapaian United Nations Sustainable Development Goals (UN SDGs) 2030. Negara-negara produsen sawit di Asia Pasifik, Afrika, dan Amerika Tengah dan Latin berkomitmen untuk membangun industri yang mendukung keberhasilan SDGs 2030. Hal ini termasuk perihal pendapatan yang adil serta kesetaraan gender untuk memberikan peluang yang sama bagi wanita dalam hal pekerjaan maupun penghasilan.

Penghapusan diskriminasi dan pelecehan seksual di tempat kerja adalah salah satu prioritas utama CPOPC. Industri minyak sawit berkomitmen untuk pembangunan berbasis manusia yang menempatkan kesejahteraan penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia termasuk hak-hak pekerja dan wanita sebagai misi utama.

Sebagai bagian dari komitmen yang kuat dan transparansi, Sekretariat CPOPC akan turut menyebarluaskan hasil investigasi dari otoritas yang berkepentingan terkait dugaan pelanggaran ini. Di lain pihak, CPOPC menolak dan akan melawan kambing hitam atas industri minyak sawit yang dilakukan dengan berbagai motif dan kepentingan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: