Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ambisius, Drone Antariksa China Meluncur Angkut Bebatuan di Bulan

Ambisius, Drone Antariksa China Meluncur Angkut Bebatuan di Bulan Roket SpaceX Falcon membawa pesawat ulang alik pertama milik Israel yang didesain untuk mendarat di bulan meluncur untuk misi bulan yang didanai secara pribadi dari Pangkalan Udara Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Kamis (21/2/2019). | Kredit Foto: Reuters/Joe Skipper
Warta Ekonomi, Beijing -

Untuk pertama kalinya selama lebih dari 40 tahun, China meluncurkan pesawat ruang angkasa robotiknya ke bulan, pada Selasa (24/11/20202). Tujuannya adalah untuk mengumpulkan sampel bebatuan bulan dan membawanya kembali ke Bumi.

Pesawat ruang angkasa Chang'e-5 dibawa ke luar angkasa oleh Long March-5, roket pengangkut terbesar di China, yang diluncurkan dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pulau Hainan, China selatan pada pukul 4:30 pagi waktu Beijing.

Baca Juga: China Ingin Mampir ke Luna buat Ambil Bebatuan, Ikuti Jejak AS dan Uni Soviet

Komandan peluncuran Zhang Xueyu mengatakan proses lepas landas berjalan sukses. Misi Chang'e-5, yang dikoordinasikan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China, dinamai sesuai nama dewi bulan China sejarah kuno.

Jika pesawat ruang angkasa itu berhasil menyelesaikan tugasnya, maka misi ini akan menjadikan China sebagai negara ketiga di dunia yang berhasil mengambil sampel batuan dan tanah dari bulan, setelah Amerika Serikat dan bekas Uni Soviet.

Misi ke bulan yang kompleks

Pesawat luar angkasa seberat 8.200 kg itu membawa dua kendaraan, yakni pendarat dan ascender, untuk dikirim ke permukaan bulan dalam waktu sekitar delapan hari dari sekarang.

Jika semua berjalan sesuai rencana, alat pendarat China itu akan mengumpulkan batu dan tanah dengan lengan robotiknya dan memindahkannya ke kendaraan ascender. Nantinya, ascender akan lepas landas lagi ke modular yang mengorbit.

Di sanalah, sampel akan dipindahkan ke kapsul untuk dibawa kembali ke Bumi dalam waktu sekitar 23 hari.

Para ilmuwan berharap sampel tersebut akan membantu mereka mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul dan pembentukan bulan.

Misi bulan paling ambisius

China sedang meningkatkan program luar angkasanya dan ''misi bulan'' adalah yang paling ambisius di China hingga saat ini. Sampel material terakhir dari bulan sudah lama sekali diambil oleh misi Luna-24 Uni Soviet pada Agustus 1976. Tahun lalu, misi Chang'e-4 berhasil melakukan pendaratan pertama di sisi gelap bulan.

Pada bulan Juli, China juga meluncurkan misi independen pertamanya ke Mars. China juga berencana untuk membangun stasiun luar angkasa sendiri pada tahun 2022 dan mengirim penyelidikan ke Jupiter pada tahun 2029.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: