Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biden Pede Orang-orang Pilihannya Bakal Pimpin Dunia, Dianggap Kembalinya Amerika

Biden Pede Orang-orang Pilihannya Bakal Pimpin Dunia, Dianggap Kembalinya Amerika Kredit Foto: Antara/REUTERS/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden memilih enam orang untuk menjadi diplomat utamanya dan penasihat intelijen. Menurut Biden, mereka akan menerapkan kembali multilateralisme, kerja sama global, dan memerangi perubahan iklim.

“Ini adalah tim yang akan menjaga negara kita dan rakyat kita tetap aman dan terlindungi. Ini adalah tim yang mencerminkan fakta bahwa Amerika telah kembali. Siap memimpin dunia, bukan mundur,” kata Biden dikutip dari Arab News.

Baca Juga: Biden Mulai Terima Laporan Harian Intelijen AS, Kini Presiden Terpilih Bisa Akses...

Biden memperkenalkan pilihannya untuk menteri luar negeri yaitu

Antony Blinken. Dengan sosok mantan wakil menteri luar negeri ini, Biden berjanji untuk menjalin kerja sama di seluruh dunia karena AS tidak dapat menyelesaikan masalah global sendiri.

Sedangkan Linda Thomas-Greenfield menjadi pilihan Biden untuk duta besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Saya ingin mengatakan kepada Anda: Amerika telah kembali. Multilateralisme kembali. Diplomasi sudah kembali," katanya merujuk pada perempuan kulit hitam itu.

Sedangkan mantan menteri luar negeri John Kerry dipilih Biden sebagai utusan khususnya untuk perubahan iklim. Keputusan ini mengonfirmasi bahwa pemerintahan baru akan membawa AS kembali ke dalam kesepakatan Iklim Paris setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan penting itu pada 2015.

Biden juga memperkenalkan Alejandro Mayorkas kelahiran Kuba, yang akan menjadi Menteri Keamanan Dalam Negeri. Avril Haines ditunjuk sebagai direktur intelijen nasional dan Jake Sullivan sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih.

Ketiga sosok tersebut berjanji untuk menjaga lingkungan profesionalisme di antara pejabat pemerintah yang akan mereka awasi. Pernyataan ini secara tidak langsung mengacu pada politisasi pemerintah yang membuat banyak birokrasi kesulitan di bawah kepemimpinan Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: