Dia menjelaskan, dalam bisnis memang kejam, tetapi kita jangan pernah lupa untuk mendengar suara hati nurani. Meski kecil suaranya, tetapi jika kita dapat mendengarkannya, maka akan menjadi baik adanya di kemudian hari untuk kesuksesan kita mendatang.
Banyak yang berkata, jangan impor melulu karena akan menimbulkan kerugian bagi negara. Namun secara tegas ia mengatakan, justru kita patut bersyukur karena pusat pabrik dunia terletak di China. katanya, bisa kita bayangkan, jika terletak di Indonesia, maka nasib kita akan seperti negara China, begitu banyak kota besar dengan tingkat polusi yang sangat tinggi dan mengerikan, berapa banyak kerugian negara akibat polusi tersebut?
“Kesehatan rakyat yang juga harus ditanggung dan dibayar negara. Saya rasa itu tidak sepadan dengan keuntungan pabrik yang didapatkan," ujarnya.
Dengan pengalamannya sebagai importir, Suhendro pun memberikan tips bagi pemula yang ingin belajar impor. Pertama, mulai impor barang yang sudah diperdagangkan. Jangan impor barang di luar bidang yang dikuasai, sebab akan membutuhkan waktu lebih banyak untuk mendistribusikan barang impor.
“Ingat, jika Anda ingin impor, jangan pernah jual eceran, harus distribusi, itu sudah keharusan,” ujar Suhendro.
Selain itu, dia menyarankan dalam melakukan aktivitas impor, harus diiringi rasa sabar dan tidak boleh serakah. Itu kuncinya, jika tidak, kita akan gagal dan banyak stock mati yang justru akan menimbulkan kerugian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: