Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agar Bisnis Startup Makin Moncer, Begini Caranya...

Agar Bisnis Startup Makin Moncer, Begini Caranya... Kredit Foto: Kesan
Warta Ekonomi, Bandung -

Upaya untuk menstabilkan perusahan dan membuat produk diterima oleh pasar bukanlah perkara yang mudah. Banyak usaha startup yang akhirnya menemui kegagalan dan berhenti beroperasi. 

Bagi startup, menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi khalayak adalah tujuan umum. Namun, inovasi yang diciptakan oleh startup tidak menjamin mereka untuk memenangkan persaingan bisnis, mengingat keterbatasan sumber daya yang mereka miliki. 

Meskipun startup telah menemukan value proposition dan selling point yang berbeda dengan pesaing yang sudah ada, bukan berarti pesaing tersebut tidak dapat menyamai apa yang ditawarkan oleh startup. Pada dasarnya, startup tidak boleh menutup mata dan harus mengakui bahwa saat ini telah banyak unicorn yang tidak hanya besar, tertapi juga cepat. Baca Juga: Startup Studio Tahap Pertama Jaring 20 Finalis Startup

Artinya, startup yang memilih untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan besar tanpa didukung oleh unfair advantage lebih berisiko untuk disamai dan/atau dikalahkan oleh pesaing," kata Ketua Umum Komunitas Industri Kreatif Digital Indonesia (MIKTI), Joddy Hernady kepada wartawan, Jumat (27/11/2020).Baca Juga: Kisah Startup: Alodokter, Dapat Suntikan Modal dari Lengan Investasi Telkom di Tengah Pandemi

Melihat kondisi tersebut, lanjut Joddy, peran inkubator nyata diperlukan oleh startup sebagai pembimbing agar mereka dapat beroperasi dan berkembang secara stabil. Inkubator bisnis diperuntukkan untuk memberi bantuan dan layanan bagi incubate (startup) dalam beberapa bentuk, di antaranya kegiatan yang mendukung pengembangan usaha dan bisnis, program training and curriculum, penyediaan fasilitas dan tempat kerja, serta akses sumber pendanaan yang dapat digunakan incubate.

Salah satunya, melalui metode yang disampaikan buku Digital Incubator Playbook rancangan MIKTI yang dapat menjadi sebuah acuan untuk para incubator yang ingin mengembangkan serta merancang program inkubasi nya secara baik dan efektif.

Incubator Playbook berupaya memperkenalkan kerangka dalam membangun suatu inkubator, khususnya di bidang digital. Kerangka tersebut terdiri atas empat lapisan, yaitu outcome, output, process, dan people. 

Selain itu, buku ini juga mengupas tuntas mengenai rancangan proses inkubasi, mulai dari tahap pertama, yakni prainkubasi, meliputi Innovation process and accounting, founders fit, founder market fit, dan kriteria ideal. 

Tahap kedua, yakni costumer discovery, meliputi problem solution fit, market analysis, proposed MVP, dan proposed funnels. Tahap ketiga, yaitu costumer validation, meliputi product market fit, business model fit, serta sales and marketing roadmap. 

"Tahap terakhir, yakni pascainkubasi, meliputi management and business development serta financial planning and investment," tambahnya.

Secara umum, kata Joddy, buku ini menginformasikan bahwa proses inkubasi tidak melebihi 12 bulan, bahkan beberapa inkubasi berlangsung kurang dari 6 bulan.

"Buku yang ditulis oleh tim MIKTI.id ini pada dasarnya memang diperuntukkan bagi inkubator bisnis dan startup di Indonesia," ujarnya.

Senada dengan Direktur Eksekutif MIKTI, Indra Purnama menyebutkan bagi inkubator bisnis, buku ini memberi gambaran mengenai bantuan apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh startup untuk mengembangkan bisnisnya, baik melalui program maupun melalui penyediaan fasilitas kerja. 

Sedangkan bagi startup, buku ini dapat membantu penyusunan rencana kerja bisnisnya, mulai dari pembentukan tim hingga akses pendanaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: