Mengenal Mohsen Fakhrizadeh, Bapak Nuklir Iran yang Dibunuh Sadis Senjata Barat
Pada 2018, penyiar Kan Israel melakukan wawancara dengan mantan Perdana Menteri Ehud Olmert di mana dia mengisyaratkan Fakhrizadeh bisa menjadi target. "Saya mengenal Fakhrizadeh dengan baik. Dia tidak tahu seberapa baik saya mengenalnya. Jika saya bertemu dengannya di jalan, kemungkinan besar saya akan mengenalinya," katanya.
"Dia tidak memiliki kekebalan, dia tidak memiliki kekebalan, dan menurut saya dia tidak akan memiliki kekebalan."
Apa yang Dikatakan Iran?
Kementerian Pertahanan Iran pada hari Jumat mengidentifikasi Fakhrizadeh sebagai Kepala Organisasi Riset dan Inovasi di kementerian tersebut. Dia juga diyakini sebagai perwira senior di Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
IAEA sudah lama ingin menanyakan Fakhrizadeh sebagai bagian dari penyelidikan yang berlarut-larut apakah Iran melakukan penelitian senjata nuklir terlarang.
Menurut sumber diplomatik yang mengetahui masalah tersebut, Iran mengakui keberadaan Fakhrizadeh beberapa tahun lalu tetapi mengatakan dia adalah seorang perwira militer yang tidak terlibat dalam program nuklir.
Pembunuhan empat ilmuwan Iran yang terkait dengan program nuklir antara tahun 2010 dan 2012 kemungkinan telah memperkuat tekad Teheran untuk tidak memberikan akses IAEA ke Fakhrizadeh—karena khawatir hal ini dapat menyebabkan informasi tentang dirinya dan keberadaannya bocor. Iran menuduh musuh bebuyutannya; Amerika Serikat dan Israel, berada di balik pembunuhan itu.
Fakhrizadeh juga diyakini terlibat dalam pengembangan rudal balistik Iran, dan seorang sumber Iran mengatakan kepada Reuters, Sabtu (28/11/2020), bahwa dia dianggap sebagai bapak program itu.
Dia disebutkan dalam resolusi PBB 2007 tentang Iran sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan nuklir atau pun rudal balistik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: