Sebagai sebuah ormas Islam, aspek religiusitas tentunya cukup kental mewarnai arah perjuangan, jiwa, dan ruh organisasi.
"Jika kita merujuk pada rumusan visi organisasi, kentalnya aspek religiusitas dalam tubuh Parmusi tidak kemudian serta-merta menafikkan aspek kebangsaan dan kenegaraan. Visi organisasi Parmusi mengamanatkan terwujudnya masyarakat madani yang Islami sejahtera lahir dan batin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia," tutur Bamsoet.
Dalam konsepsi ketatanegaraan, lanjut anggota Dewan Pakar KAHMI ini, masyarakat madani dapat merepresentasikan beragam pemaknaan. Semisal, merujuk pada konsep civil society sebagai bentuk kontra posisi dari konsep masyarakat militer. Masyarakat madani juga merujuk pada konsep 'tamadhun', yaitu masyarakat yang berperadaban.
Baca Juga: Di Hadapan Kader HMI Makassar, Bamsoet Ajak Terapkan Nilai-Nilai Kebangsaan
Konsep masyarakat madani pada prinsipnya mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan integrasi sosial. Selain, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, toleransi, pluralisme, dan keadilan sosial.
"Konsepsi masyarakat madani tersebut semestinya menjadi visi yang diperjuangkan oleh seluruh elemen bangsa. Karena pada prinsipnya, muara yang dituju adalah harmoni dalam kebersamaan masyarakat yang beradab dan saling menghormati," pungkas Bamsoet.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: