Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelola Keuangan di Masa Pandemi? Simak Tips Berikut agar Tak Ambyar!

Kelola Keuangan di Masa Pandemi? Simak Tips Berikut agar Tak Ambyar! Kredit Foto: BAF
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dampak pandemi Covid-19 makin terasa setelah Indonesia resmi memasuki resesi ekonomi. Setelah dua kuartal berturut-turut perekonomian melambat, banyak bisnis mulai menutup usahanya yang memunculkan gelombang PHK. Beberapa bisnis yang bertahan melakukan efisiensi budget salah satunya dengan pemangkasan gaji karyawan. Alhasil, banyak masyarakat yang mulai kehilangan pekerjaan dan berkurangnya penghasilan. Beberapa UMKM pun pendapatannya menurun karena pembatasan aktivitas atas aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Perencanaan keuangan yang baik adalah kunci sukses menghadapi resesi. Tentu kita dituntut harus cerdas mengatur keuangan agar tidak mengganggu cash flow di masa pandemi seperti ini. Bagaimana kiat mengelola keuangan di masa pandemi? Simak tips berikut ini:

Baca Juga: Dana Asing Kembali Banjiri Indonesia, Pekan Ini Masuk Rp4,87 Triliun

1. Persiapkan Dana Darurat

Dana darurat menjadi hal yang paling penting di masa pandemi. Dana ini berupa uang tunai yang ditujukan untuk keadaan darurat seperti jika Anda terkena PHK atau terjadi musibah yang mengakibatkan Anda kehilangan sumber penghasilan. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Oleh karena itu, bagi Anda yang belum memiliki Dana Darurat, sebaiknya Anda mulai rutin menyisihkan sebagian penghasilan untuk pos keuangan Dana Darurat.

Idealnya, jumlah dana darurat yang perlu disiapkan adalah minimal 6x biaya pengeluaran per bulan jika Anda belum menikah dan minimal 12x biaya pengeluaran per bulan jika sudah berkeluarga.

2. Buat Budget Keuangan

Selain menabung, di masa sulit seperti ini, sebaiknya lebih bijak dalam membelanjakan uang sehingga pengeluaran tidak boros. Buatlah rencana keuangan dengan menghitung pos-pos pengeluaran dengan cermat. Buatlah budget yang realistis, tetapi tidak overbudget, dan Anda harus mematuhi pos-pos budget tersebut agar pengeluaran tetap dapat ditekan.

3. Pilih Instrumen Investasi yang Tepat

Pada masa pandemi ini, masyarakat disulitkan memilih instrumen investasi yang tepat karena perekenomian Indonesia yang cenderung mengalami penurunan sehingga berisiko mengalami kerugian saat berinvestasi. Namun, ada pula instrumen investasi yang patut dikoleksi selama pandemi seperti emas, saham, dan reksadana.

Ketiga instrumen investasi tersebut patut dipertimbangkan untuk menjadi aset Anda. Jangan lupa untuk selalu menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing individu! Sementara, bagi Anda yang belum pernah berinvestasi ini adalah saat yang tepat untuk memulai.

4. Cari Penghasilan Tambahan

Sebaiknya, mulailah mencari penghasilan tambahan di tengah resesi ekonomi seperti ini agar cash flow tetap lancar dan aset aman. Jika Anda ingin memulai bisnis baru, manfaatkan momentum pandemi untuk mempelajari kebutuhan atau tren yang sedang berkembang di masyarakat sehingga bisnis yang dijalankan bisa berpotensi mendulang keuntungan yang lebih banyak.

Namun, bagaimana jika dana darurat mulai menipis dan Anda butuh suntikan dana untuk membuka bisnis baru? Jangan khawatir, PT Bussan Auto Finance (BAF) menawarkan solusi bagi Anda yang memerlukan tambahan modal usaha di masa pandemi. Dengan Dana Syariah, Anda bisa mendapatkan tambahan modal usaha untuk memulai bisnis. Pembiayaan yang menggunakan Prinsip Syariah ini tidak terbatas untuk keperluan produktif seperti modal usaha saja, tetapi juga bisa digunakan untuk keperluan dana pendidikan anak hingga biaya renovasi rumah.

Kabar baiknya, BAF memberikan gebrakan baru bagi Anda pemilik kendaraan roda empat. Mulai pertengahan November 2020, pengajuan Dana Syariah kini bisa menggunakan jaminan BPKB Mobil. Limit dana yang diberikan pun tak tanggung-tanggung, hingga 90% dari harga mobil. Hal serupa juga berlaku bagi pemilik kendaraan roda dua yang sudah sejak awal diberikan kepada konsumen setia BAF.

Untuk proses dan pengajuannya cukup mudah; konsumen harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Usia BPKB mobil maksimal 10 tahun hingga pelunasan berakhir;

2. Jaminan BPKB mobil hanya berlaku khusus untuk mobil penumpang merek Jepang; 

3. Tenor maksimal 36 bulan;

4. Untuk sementara waktu, fasilitas ini baru dapat diajukan di wilayah Jakarta, Bekasi, & Tangerang;

5. Siapkan dokumen seperti KTP, KK, NPWP, BPKB & Faktur, STNK, Bukti Kepemilikan Rumah & Bukti Penghasilan.

Asyik banget kan? Manfaatkan Dana Syariah untuk usaha yang makin merekah!

Cara pengajuannya sangat mudah. Anda bisa mengajukan melalui Aplikasi BAF Mobile yang tersedia di Google Play Store (Android) dan App Store (iOS), atau chat ke WA Business BAF di nomor 0811-801-8873 dan LINE Official Account BAF @baf.indonesia. Temukan informasi selengkapnya mengenai Dana Syariah di website www.baf.id atau bisa kunjungi Kantor Cabang BAF terdekat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: