Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bappenas Ajak Masyarakat Bangkit dari Pandemi Covid-19 Lewat Kerukunan Antarumat

Bappenas Ajak Masyarakat Bangkit dari Pandemi Covid-19 Lewat Kerukunan Antarumat Kredit Foto: Taufan Sukma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dampak Pandemi dirasakan oleh masyarakat di sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi. Penurunan pertumbuhan ekonomi akibat COVID19 telah berdampak pada meningkatnya jumlah angka PHK karyawan, pengangguran, dan kemiskinan. Di bidang sosial, pademi menyebabkan peningkatan kriminalitas dan kekerasan dalam rumah tangga. Masyarakat juga mengalami disorganisasi dan disfungsi sosial akibat aktivitas keluar rumah yang dibatasi.

"Pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi problem di bidang Kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat tersebut. Di bidang Kesehatan, pemerintah tengah melakukan reformasi sistem kesehatan nasional, perlindungan social, bencana, pangan, dan lain-lain, untuk merespon wabah pandemi," ujar Menteri PPN/ Bappenas, Suharso Monoarfa, saat membuka webinar dengan tema Solidaritas dan Kerukunan Antarumat sebagai Perwujudan SDG16 Indonesia untuk Bangkit dari Covid-19 beberapa waktu lalu.

Webinar tersebut digelar oleh Bappenas sebagai Koordinator Pelaksanaan SDGs di Indonesia dalam rangka menuju SDGs Annual Conference 2020.

Menurut Suharso, langkah strategis pemerintah dibidang ekonomi dilakukan dengan meningkatkan konsumsi belanja melalui belanja pemerintah yang diharapkan dapat memberikan dampak multiplier pada sektor lainnya. Sedangkan di bidang perlindungan sosial dikatakan Suharso dilakukan dengan penyaluran bantuan dan membangun jaring pengaman social pada penduduk miskin dan rentan.

"Dalam hal ini pemerintah telah melakukan perluasan basis data perlindungan social di sektor pekerja informal," tutur Suharso.

Namun demikian, lanjut Suharso, pandemi juga membangkitkan rasa solidaritas dan gotong royong, rasa kemanusiaan, persaudaraan di masyarakat, serta jiwa filantropi masyarakat. Tujuan 16 SDGs yang meliputi mendorong kedamaian, keadilan dan masyarakat yang inklusif, bebas dari rasa takut dan kekerasan dalam pendangan Suharso perlu ditempatkan sebagai enabler dan katalisator untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs lainnya.

"Pemerintah memandang perlu mengajak bersama komponen bangsa untuk menciptakan masyarakat yang damai dengan melakukan pencegahan kekerasan, mewujudkan masyarakat adil dengan menyelesaikan masalah keadilan yang timbul dimasa pandemi, mencegah stigma dan diskriminasi, serta mempromosikan masyarakat yang inklusif agar tidak ada satupun orang yang tertinggal di belakang (no one left behind)," tegas Suharso.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Taufan Sukma

Bagikan Artikel: