Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritis! Debenhams Tutup Toko, 25.000 Pekerjanya Terancam PHK

Kritis! Debenhams Tutup Toko, 25.000 Pekerjanya Terancam PHK Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Debenhams menutup toko secara permanen di Inggris sehingga membuat 25.000 pekerjanya kini dalam kondisi yang terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pengumuman tersebut datang kurang dari 24 jam setelah pemilik Topshop Arcadia mengajukan perlindungan kebangkrutan. Debenhams mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka tidak dapat menemukan pembeli dan akan mulai menghentikan operasi.

Baca Juga: PHK di Mana-Mana, Serapan Tenaga Kerja Industri Pengolahan Cuma 13,61%

Sebanyak 124 gerai dan toko daring yang mempekerjakan 12 ribu orang akan menyelesaikan penjualan demi mengosongkan stok perusahaan. Setelahnya, jika perusahaan tak mendapatkan penawaran lain, bisnis akan ditutup permanen.

Masa depan 45 toko waralaba yang tersebar di Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Eropa Timur juga akan bergantung pada kepastian induk bisnis di Inggris. Sebelumnya pada hari Selasa, pengecer olahraga JD Sports Fashion mengonfirmasi bahwa mereka telah mengakhiri diskusi tentang pembelian Debenhams.

"Lanskap ekonomi sangat menantang dan ditambah dengan ketidakpastian yang dihadapi industri ritel Inggris, kesepakatan yang layak tidak dapat dicapai," kata administrator bersama di FRP Advisory Geoff Rowley dalam pernyataannya mengutip dari CNN, Rabu (2/12/2020).

Debenhams mengatakan, penutupan tersebut tidak berdampak pada Magasin du Nord, jaringan department store dengan tujuh gerai di Denmark, yang terus beroperasi secara independen.

Sementara itu, Arcadia yang mempekerjakan 13 ribu orang mulai mencari pembeli untuk perusahaannya. Arcadia memiliki delapan merek fesyen termasuk Miss Selfridge dan Dorothy Perkins.

"Merek Arcadia memiliki peluang untuk bertahan jika rusak, tetapi setelah beroperasi dalam putaran kedua pemerintahan untuk beberapa waktu, harapan Debenhams untuk bertahan hidup sangat tipis," kata Analis Ritel GlobalData Pippa Stephens.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: