Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uni Eropa Sumbang Dana Hampir Rp400 Miliar ke Negara-negara Asia Tenggara, Ini Tujuannya

Uni Eropa Sumbang Dana Hampir Rp400 Miliar ke Negara-negara Asia Tenggara, Ini Tujuannya Logo ASEAN terlihat di Business and Investment Summit (ABIS) asosiasi di Nonthaburi, Thailand, pada 2 November 2019. | Kredit Foto: AP Photo/Aijaz Rahi
Warta Ekonomi, Brussels -

Komunitas Internasional bahu membahu dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya Uni Eropa, yang berkomitmen mengucurkan hingga 20 juta euro atau sekitar Rp 338 miliar untuk penanganan Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara.

Komitmen itu dibahas dalam pertemuan virtual antara Menteri Uni Eropa dan ASEAN. Program itu dinamakan Program Kesiapsiagaan dan tanggap Darurat Kesehatan Asia Tenggara (South East Asia Health Pandemic Response and Preparedness). Program ini akan berlangsung selama 42 bulan. Tujuannya, memperkuat kapasitas respons dan persiapan negara-negara ASEAN dalam menghadapi pandemi.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Indonesia, Raksasa Teknologi Musuh Amerika Ini Mau Gerilya di Asia Tenggara

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, Igor Driesmans mengatakan, program ini juga akan mendukung komunikasi tepat waktu dan transparan mengenai pandemi. Bantuan itu diharapkan dapat menjangkau warga di daerah terpencil.

“Program ini dapat membantu negara-negara ASEAN secara bilateral. Juga memperkuat mekanisme koordinasi regional melalui ASEAN,” ucap Driesmans, dalam jumpa pers virtual, kemarin.

Menurutnya, UE dan ASEAN memiliki keyakinan yang sama dalam mendukung nilainilai multilateralisme seputar vaksin Covid-19. Kesamaan pandangan ini disampaikan dalam pertemuan jajaran Menteri ASEAN dan Uni Eropa yang digelar virtual pada Selasa (1/12/2020).

Saat ini, ujarnya, semua pihak perlu memperkuat organisasi Kesehatan Dunia (World health organization/WHO) demi memastikan akses vaksin yang merata dan terjangkau. Sehingga vaksin menjadi barang publik global.

Selain sumbangan sebesar 20 juta euro, Driesmans menjelaskan, uni Eropa juga menyumbang 500 juta euro, atau sekitar Rp 8,45 triliun, dalam bentuk hibah untuk mendukung fasilitas CoVaX.

Fasilitas CoVaX merupakan program kerja sama multilateral vaksin di bawah Who.Hibah itu dipakai untuk mempercepat pengembangan dan pembuatan pasokan vaksin global.

Hibah itu, jelas Driesmans lagi, juga merupakan investasi multilateralisme Uni Eropa bagi ASEAN. Para menteri telah menugaskan jajaran ahli untuk mulai berdiskusi dan berdialog mengenai vaksin Covid-19.

Pada kesempatan itu, Driesmans membahas suasana Natal di negaranya. Menurutnya, tiap negara di Benua Biru itu memiliki aturan berbeda. Tak ada aturan yang melarang perayaan Natal dan tahun Baru, meski ada pembatasan ketat.

“Negara saya, Belgia, telah mengumumkan, warga bisa merayakan Natal dan Tahun Baru di rumah. Tetapi jumlah yang dapat diundang ke rumah sangat dibatasi,” ujar Driesmans.

Kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 63,7 juta. Salah satu negara yang mengalami lonjakan kasus adalah Turki. Sejumlah negara di Eropa bahkan kembali memberlakukan lockdown.

Berdasarkan data Johns Hopkins university kemarin, kasus tertinggi masih berada di Amerika Serikat dengan 13,7 juta kasus. Kematian tertinggi juga berada di negara itu dengan 270 ribu orang meninggal dunia.negara-negara yang mencatat kasus tinggi lainnya masih sama seperti sebelumnya, yakni India (9,4 juta), Brasil (6,3 juta), Rusia (2,3 juta), dan Prancis (2,2 juta).

Khusus kasus-kasus di Eropa, memang terpantau sedang meningkat. Sudah ada enam negara Eropa yang kasusnya tembus 1 juta. angka itu masih berpotensi bertambah, karena Polandia telah mencatat 999 ribu kasus. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: