Resmi Diteken, ACFTA 3.0 Upgrade Peluang Strategius RI Perkuat Daya Saing ke Tiongkok
Kredit Foto: Dok. BPMI
ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA) 3.0 Upgrade resmi ditandatangani pada Selasa (28/10/2025) di KLCC (Kuala Lumpur Convention Centre), Kuala Lumpur, Malaysia, pada hari terakhir pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47.
Perjanjian ini merupakan babak baru kemitraan ekonomi yang lebih inklusif dan komprehensif antara ASEAN dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Baca Juga: Investasi Naik 13,7 Persen, Todotua: Hilirisasi Punya Dampak Nyata bagi Ekonomi
Melansir dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara Penandatanganan tersebut.
RRT sendiri merupakan mitra dagang terbesar bagi ASEAN selama 16 tahun terakhir, sekaligus mitra dagang utama bagi Indonesia. Pada tahun 2024, nilai perdagangan Indonesia–RRT mencapai USD136,59 miliar, dengan realisasi investasi RRT di Indonesia sebesar USD8,1 miliar, meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, ACFTA 3.0 merupakan pembaruan dari perjanjian ACFTA yang telah berlaku sejak 2010 dan bertujuan untuk memperluas kerja sama perdagangan. ACFTA 3.0 Upgrade menjadi langkah penting untuk memastikan kerja sama ASEAN dengan RRT tetap relevan dengan dinamika ekonomi global, serta memberikan manfaat yang nyata bagi pelaku usaha di kawasan. Bagi Indonesia, ini merupakan peluang strategis untuk memperkuat daya saing ke salah satu perekonomian terbesar di dunia.
ACFTA 3.0 menjadi salah satu hasil utama (major outcomes) dari pelaksanaan KTT ASEAN ke-47 yang diketuai Malaysia. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyebut sebagai "prestasi spektakuler". Sebagaimana diketahui, ACFTA merupakan perjanjian perdagangan pertama yang dicapai ASEAN dengan negara di luar blok negara-negara Asia Tenggara ini. Data Tiongkok menunjukkan bahwa perdagangan ASEAN-Tiongkok mencapai Yuan 5,57 triliun (sekitar USD785 miliar) pada Januari sampai dengan September 2025 atau meningkat 9,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Melalui beberapa pengembangan kerja sama yang mencakup berbagai isu strategis dan terkini seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, konektivitas rantai pasok, pengembangan UMKM, perlindungan konsumen dan persaingan usaha, ACFTA 3.0 Upgrade diharapkan dapat semakin memperkuat tren positif perdagangan ASEAN dan RRT, sekaligus mendorong diversifikasi ekspor, peningkatan nilai tambah industri, dan investasi yang lebih berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement