Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Nyapres 2024, Ganjar Bisa Saja Lawan Titah Mega hingga Hengkang dari PDIP

Demi Nyapres 2024, Ganjar Bisa Saja Lawan Titah Mega hingga Hengkang dari PDIP Kredit Foto: Antara/Wibowo Armando
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elektabilitas dan popularitas Ganjar Pranowo saat ini sedang berada di puncak di antara sejumlah nama kandidat potensial untuk diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, Ganjar diperkirakan bakal menemui batu sandungan besar yakni tidak adanya restu dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, di mana Ganjar menjadi kadernya. Alasannya jelas, ada Puan Maharani yang juga digadang-gadang bakal meneruskan trah Soekarno untuk menjadi pemimpin di negeri ini.

Jika nantinya Ganjar tidak mendapatkan tiket dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden (capres), apakah Gubernur Jawa Tengah itu berani hengkang dari partai berlambang banteng moncong putih yang telah membesarkan namanya? Ataukah Ganjar akan melestarikan tradisi selama ini bahwa para kader PDIP sebagian besar sangat loyal terhadap keputusan politik Megawati Soekarnoputri?

Baca Juga: Puan Maharani Putri Mahkota PDIP, Ganjar Jangan Harap Bisa Nyapres 2024!

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, melihat manuver Ganjar Pranowo yang sudah berani melakukan komunikasi politik dengan parpol lain, misalnya belum lama ini, menerima kunjungan khusus dari Ketua Umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), besar kemungkinan Ganjar bakal mendobrak tradisi para kader PDI Perjuangan yang selalu tunduk pada keputusan Megawati.

"Selama ini kita lihat bahwa Ganjar sudah membuka tangan dengan menjalin komunikasi dengan AHY dan lain-lain, maka sebetulnya itu sudah menjadi penanda bahwa sebetulnya Ganjar akan meninggalkan PDIP, kalau dia tidak diakomodir karena dia memiliki popularitas dan elektabilitas untuk pencapresan di 2024," kata dosen Komunikasi Politik Telkom University dan Universitas Muhammadiyah Jakarta ini, Sabtu (5/12/2020).

Dikatakan Dedi, dari sisi personal dan karakter ke-Jawa-an Ganjar Pranowo, sebenarnya langkah berani menentang keputusan Megawati itu memang sulit. Namun, hal yang menjadi persoalan adalah di dalam internal PDI Perjuangan sendiri juga terjadi 'gelombang'.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: