Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Inspketur Jenderal Pol Fadil Imron telah menggelar konferensi pers terkait tindakan tegas yang diterapkan anggota Polri terhadap pengawal Rizieq Shihab di ruas Jalan Tol Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
"Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan terhadap anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," kata Irjen Fadil.
Pada ada kegiatan yang dilangsungkan di Markas Polda Metro Jaya itu, Irjen Pol Fadil juga mengundang pejabat militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca Juga: Pentolan FPI Rizieq Shihab Dikuntit Polisi, Mantan Petinggi BIN Endus Sesuatu
Yang hadir di tempat itu adalah Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya/Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Nah, dari pantauan, Senin (7/12/2020), ada hal menarik terjadi dalam kegiatan itu. Ceritanya begini, setelah memberikan keterangan resminya, Irjen Pol Fadil mengajak Mayjen TNI Dudung secara bersama-sama memperlihatkan barang bukti senjata api dan senjata tajam milik pengikut Rizieq Shihab yang dipakai menyerang polisi.
Lalu, sebelum memperlihatkan barang bukti kepada wartawan Irjen Pol Fadil dan Mayjen TNI Dudung sama-sama mengenakan sarung tangan karet.
Kemudian Irjen Pol Fadil mengambil dua pucuk pistol berwarna silver milik pengikut pimpinan FPI itu dengan kedua tangannya, dan menyerahkan salah satunya kepada Panglima Kodam Jaya untuk dipegang bersama.
Namun, apa yang terjadi, ternyata Mayjen TNI Dudung ogah memegang pistol berwarna silver itu, dengan sopan dia menolak ajakan Irjen Pol Fadil.
Akhirnya kedua pistol dipegang Irjen Pol Fadil, dan Mayjen TNI Dudung memegang sebilah pedang yang juga barang bukti penyerangan pengikut Rizieq Shihab ke anggota polisi. Tak diketahui kenapa jenderal TNI itu ogah pegang pistol tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti