"Empat orang yang diduga memiliki sajam atau senpi kok ditangkap biasa aja dan dimasukkan ke mobil tanpa pertimbangan di luar mobil, itu kan alasan mereka mematikan. Apakah polisi tidak mengukur bagaimana kondisi di luar atau sebelumnya? Kalau punya sajam, senpi pasti ada langkah yang diambil untuk menjaga yang di dalam mobil. Ini terkesan seperti tak siap. Padahal pengintaian harus ada persiapan sebelumnya," tambahnya.
Baca Juga: Pentolan FPI Rizieq Ditahan di Sel Kosong, Kuasa Hukum yang Minta
Terakhir, keganjilan pasca peristiwa, Rivanlee melihat banyak sekali keterlibatan polisi dalam pembentukan tim investigasi. Seharusnya, kata dia, tim untuk menyelidiki kasus tersebut harus didominasi oleh pihak nonpolisi. Tujuannya untuk menjaga independensi serta memastikan kasus ini dituntaskan sehingga tidak terjadi keberulangan.
"Tim indendepan harus lebih banyak diisi oleh non polisi. Tugas polisi ya menjamin setiap aksesnya. Menjamin akses info, dukungan bukti, dan sebagainya, untuk sampaikan seada-adanya. Kalau polisi enggak menjamin itu, harus ada jaminan dari yang lebih tinggi, Presiden. Dia harus bisa beri jaminan itu kepada tim independen ini," tutup Rivanlee.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti