Jeff Bezos Jarang Beramal, Janda Orang Terkaya Dunia Ini Justru Hobi Sedekah
"Pandemi ini telah menjadi bola perusak dalam kehidupan orang Amerika yang sudah berjuang. Kerugian ekonomi dan hasil kesehatan sama-sama lebih buruk bagi wanita, orang kulit berwarna, dan orang yang hidup dalam kemiskinan,” tulis Scott.
Namun, pandemi juga telah meningkatkan kekayaan miliarder. Menurut berbagai laporan, per 17 November 2020, kekayaan 647 AS miliarder telah meningkat hampir USD960 miliar sejak awal pandemi yakni pertengahan Maret dengan peningkatan kekayaan mendekati USD1 triliun.
Sementara itu, jutaan orang Amerika telah jatuh ke dalam kemiskinan. Menurut laporan dari Universitas Columbia, Universitas Chicago dan Notre Dame, sebanyak 6 juta hingga 8 juta orang AS telah menghadapi kemiskinan.
Scott juga berkomitmen pada The Giving Pledge, sebuah komitmen bagi parak miliarder yang didirikan oleh filantropis terkenal Bill Gates dan Warren Buffett.
Sadar akan hak istimewanya, Scott mengatakan di Medium bahwa memberikan hibah kepada organisasi amal juga telah membantunya karena dia telah menyaksikan jutaan orang berjuang.
“Jika Anda mendambakan cara menggunakan waktu, suara, atau uang Anda untuk membantu orang lain di akhir tahun yang sulit ini, saya sangat merekomendasikan beramal kepada salah satu dari ribuan organisasi yang melakukan pekerjaan luar biasa di seluruh negeri,"
"Masing-masing dari mereka bisa mendapatkan keuntungan dari lebih banyak sumber daya untuk dibagikan dengan komunitas yang mereka layani. Dan harapan yang Anda berikan kemungkinan besar akan berbalik ke diri Anda sendiri.” tandasnya.
Sementara itu, sang mantan suami, Jeff Bezos dengan harta sebanyak USD186,7 miliar atau setara Rp2.647 triliun, justru jarang bersedekah. Bezos awal tahun ini baru menjanjikan USD10 miliar (Rp141 triliun) untuk memperbaiki perubahan iklim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: