Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolak Vaksin, Jair Bolsonaro: Pria Jadi Feminim, Wanita Bisa Tumbuh Janggut

Tolak Vaksin, Jair Bolsonaro: Pria Jadi Feminim, Wanita Bisa Tumbuh Janggut Kredit Foto: Antara/REUTERS/Adriano Machado
Warta Ekonomi, Brasilia -

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengklaim vaksin Covid-19 dapat mengubah orang menjadi "buaya" dan memberikan "janggut" kepada wanita dalam sebuah komentar yang aneh. Bolsonaro, yang telah berulangkali menganggap remeh Covid-19, juga mengatakan vaksin dari Pfizer dapat membuat pria bersuara seperti wanita.

Komentar itu muncul setelah Bolsonaro, yang telah diuji positif Covid-19 pada Juli, mengatakan dia tidak akan melakukan vaksinasi karena telah memiliki antibodi. Bolsonaro menyebut para pengkritiknya sebagai “idiot”.

Baca Juga: Karena Alasan Ini, Jair Bolsonaro Kukuh Ogah Disuntik Vaksin

Pada Kamis (17/12/2020), Bolsonaro mengecam raksasa obat Pfizer karena diduga tidak bertanggung jawab atas efek samping vaksin yang telah melalui tiga tahap uji klinis.

"Dalam kontrak Pfizer, sangat jelas. 'Kami tidak bertanggung jawab atas efek samping apa pun.' Jika Anda berubah menjadi buaya, itu masalah Anda,” kata Bolsonaro sebagaimana dilansir The Sun.

"Jika Anda menjadi manusia super, jika seorang wanita mulai menumbuhkan janggut atau jika seorang pria mulai berbicara dengan suara feminin, mereka (Pfizer) tidak akan ada hubungannya dengan itu.”

Peluncuran vaksin di Brasil dimulai pada Rabu (16/12/2020). Negara Amerika Selatan itu memiliki jumlah kematian akibat virus korona tertinggi kedua di dunia dengan 186.356 kematian.

Berbicara tentang penolakannya untuk divaksinasi, Presiden Brasil berkata: “Beberapa orang mengatakan saya memberikan contoh yang buruk.

"Tetapi bagi orang-orang dungu, bagi orang bodoh yang mengatakan ini, saya katakan kepada mereka bahwa saya sudah tertular virus, saya memiliki antibodi, jadi mengapa harus divaksinasi?"

Bolsonaro telah berulang kali meremehkan pandemi Covid-19 meskipun lebih dari tujuh juta orang Brasil terinfeksi penyakit pernapasan.

"Saya tahu saya akan tertular suatu hari nanti, karena saya pikir sayangnya hampir semua orang di sini pada akhirnya akan tertular,” ujar Bolsonaro yang membutuhkan waktu tiga pekan untuk pulih dari Covid-19.

"Apa yang Anda takutkan? Hadapi itu. ”

Pekan lalu, pemimpin itu mengatakan Brasil berada di "ujung ekor pandemi" namun negara itu mengalami lonjakan kasus yang dramatis.

Pada Rabu, Brasil mencatat rekor lebih dari 70.000 kasus harian baru dicatat dan keesokan harinya lebih dari 1.000 orang meninggal akibat virus corona.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: