Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muhammadiyah Mau Tarik Dana, PKS Ingatkan Direksi Bank Syariah Indonesia

Muhammadiyah Mau Tarik Dana, PKS Ingatkan Direksi Bank Syariah Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sedang mengkaji penarikan dananya dari Bank Syariah Indonesia hasil merger 3 Bank BUMN Syariah. Wacana penarikan dana oleh Muhammadiyah karena belum jelasnya komitmen pengalokasian pembiayaan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Junaidi Auly meminta kepada Bank Syariah Indonesia untuk mempertimbangkan secara bijak wacana penarikan dana oleh organisasi masyarakat terbesar di Indonesia ini.

Baca Juga: Besok, Muhammadiyah Umumkan Ihwal Tarik Dana Jumbo Rp15 T di Bank Syariah Indonesia

"Perlu dipertimbangkan secara bijak dan serius wacana penarikan dana ini. Hal ini berpotensi merugikan perseroan di tengah euforia lahirnya BSI," ujar Junaidi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Lebih lanjut, Aleg Fraksi PKS ini mengatakan, BSI dipacu untuk bersaing dengan bank konvensional secara bisnis, tetapi lahirnya BSI ini juga harus memperhatikan kepentingan umat dan UMKM yang secara jelas tetap bertahan di tengah krisis ekonomi dan pandemi, juga telah membangkitkan ekonomi nasional.

Selain itu, lanjut Junaidi, saat ini Muhammadiyah merupakan organisasi umat yang memiliki aset dengan tata kelola yang cukup baik. Data Wikipedia, di antara amal usaha yang dimiliki organisasi yang sudah berumur 108 tahun ini, yaitu di bidang pendidikan dasar dan menengah memiliki 7.651 sekolah dan madrasah, pendidikan tinggi 174 universitas; di bidang pelayanan kesehatan dan kesejahteraan ada 457 rumah sakit, 318 panti asuhan, 54 panti jompo, dan 82 tempat rehabilitasi cacat.

Selain itu, di bidang sarana ibadah terdapat masjid dan musala sebanyak 11.198. Ada juga dana likuid (jangka pendek) yang tersimpan di bank syariah berupa tabungan, giro, deposito yang diperkirakan mencapai Rp15 triliun.

"Dengan amal usaha yang dimiliki, mereka tetap memiliki komitmen yang kuat dalam program pemberdayaan UMKM, terbukti dengan misi ekonomi Muhammadiyah, yaitu memajukan ekonomi umat dan rakyat serta UMKM," jelas Junaidi.

Politisi dari Dapil Lampung II ini menegaskan kembali agar BSI melakukan konsolidasi kepada organisasi masyarakat yang memiliki simpanan dana di bank syariah hasil merger. Kepentingan ekonomi umat dan UMKM perlu diperhatikan lebih serius agar target utama menciptakaan kesejahteraan dan kemakmuran yang lebih merata untuk rakyat bisa tercapai.

"Saat pandemi ini, sangat penting menjaga faktor kepercayaan umat kepada bank syariah dalam menyimpan dananya. Konsolidasi dan kolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan perlu dilakukan untuk memajukan pelaku UMKM," pungkas Junaidi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: