Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melakukan reshuffle kabinet lagi dalam waktu dekat.
Ujang menilai, reshuffle kabinet yang memunculkan enam menteri baru kemarin merupakan antiklimaks atas kinerja pembantu presiden yang memble. Ditambah lagi, ada dua menteri Jokowi yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Pesona 6 Menteri Baru Jokowi, Sandiaga Uno Punya Harta Paling Banyak
"Dalam waktu dekat, Jokowi tak akan lakukan reshuffle. Itu sudah antiklimaks atas kinerja menteri yang memble dan ditangkapnya dua menteri oleh KPK," kata Ujang saat dihubungi Okezone, Minggu (27/12/2020).
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu juga mengatakan, kinerja menteri yang memble masih tetap dipertahankan karena pertimbangan politis. Ia yakin Jokowi baru akan merombak lagi kabinetnya jika ada menteri yang terciduk komisi antirasuah.
"Walaupun masih banyak kinerja menterinya yang tak memuaskan, Jokowi tak akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat. Penilaiannya lebih pada politis. Walaupun kinerjanya biasa-biasa saja dan memble, akan tetap dipertahankan. Kecuali ada menteri yang ditangkap KPK lagi," tutup Ujang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: