Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kabur Usai Dites Positif Covid, 2 WNI Jadi Buronan Otoritas Malaysia

Kabur Usai Dites Positif Covid, 2 WNI Jadi Buronan Otoritas Malaysia Kredit Foto: Reuters/Lim Huey Teng
Warta Ekonomi, Kuching -

Pihak berwenang Malaysia sedang melacak dua pria warga Indonesia (WNI) di Kuching, Sarawak, yang menghilang setelah mereka dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (23/12/2020) lalu..

Menurut keterangan juru bicara Sekretariat Komite Penanggulangan Bencana Negara (JPBN) Sarawak, kedua pria tersebut menjalani tes Covid-19 setelah ditawari pekerjaan di Distrik Asajaya oleh seorang pemberi kerja di Kuching. Dia mengatakan mereka dibawa ke tempat tinggal pekerja di Asajaya pada 20 Desember.

Baca Juga: Kedubes Malaysia Kecam Video Parodi Penghinaan Lagu Indonesia Raya

“Mereka kemudian dibawa oleh pemberi kerja untuk menjalani skrining Covid-19 di fasilitas kesehatan swasta di Serian pada 21 Desember dan hasil tes pada 23 Desember ternyata positif,” katanya sebagaimana dilansir Harian Metro.

Namun, kedua individu yang tidak memiliki gejala Covid-19 menghilang setelah menjalani skrining dan hingga kini belum ditemukan.

Dia menambahkan bahwa Departemen Kesehatan Negara dan Unit Keamanan dan Penegakan Negara Sarawak saat ini secara aktif melacak dua orang Indonesia yang termasuk di antara tiga kasus baru Covid-19 yang terdeteksi di Sarawak pada 27 Desember.

Kasus lain juga melibatkan seorang pria Indonesia yang dinyatakan positif setelah menjalani skrining Covid-19 karena ingin mulai bekerja di tempat baru di Kuching, katanya.

“Penyelidikan awal menemukan bahwa pria tersebut memiliki riwayat bekerja secara legal di Sarawak sejak Desember 2019 di sebuah tempat makan di Kuching dan kembali secara resmi ke negara asalnya pada Juli 2020, namun dia masuk kembali ke Sarawak menggunakan jalur tikus pada 25 Desember 2020. ”

Dengan tiga kasus baru yang tercatat pada Minggu (27/12/2020), Sarawak kini telah mencatat total 1.108 kasus sejak kasus pertama terdeteksi pada Maret 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: