Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Gurita Bisnis Keluarga Ambani, Bikin Reliance Industries Terus Melejit

Kisah Perusahaan Raksasa: Gurita Bisnis Keluarga Ambani, Bikin Reliance Industries Terus Melejit Kredit Foto: Reuters

Segera setelah pabrik meluncurkan produksinya, pemerintah India secara tajam menaikkan bea masuk untuk benang poliester. Pabrik Patalganga menyelesaikan fase kedua pada tahun 1985. Tahun berikutnya, lokasi tersebut menambahkan pabrik serat stapel poliester baru juga.

Strategi baru perusahaan membawanya untuk memasuki industri petrokimia, membangun pabrik pertama untuk produksi asam tereftalat murni pada  1986. Di tahun itu, menyusul serangan stroke yang menyebabkan kelumpuhan sebagian Dhirubhai Ambani. 

Perusahaan lantas diambil alih oleh Mukesh dan Anil Ambani. Ayah mereka tetap menjadi ketua dan pemandu utama pertumbuhan bisnis sampai kematiannya pada 2002.

Strategi integrasi vertikal Reliance secara alami menimbulkan minat untuk memperluas operasinya ke penyulingan minyak bumi, dan bahkan ke eksplorasi dan produksi. Namun sektor-sektor ini tetap ketat di bawah kendali negara, menyusul nasionalisasi industri minyak India pada tahun 1976 di tengah krisis minyak global.

Sementara itu, Reliance bersiap untuk pindah ke industri perminyakan. Pada tahun 1991, perusahaan tersebut mendirikan anak perusahaan baru, Reliance Refineries Private Ltd, yang secara jelas dari namanya menandakan tujuannya. Anak perusahaan tersebut kemudian berganti nama menjadi Reliance Petroleum Limited, dan pada 1993 meluncurkan penawaran umum, yang pada saat itu merupakan IPO terbesar di India.

Reliance terus merintis saluran pembiayaan di India. Pada 1993, misalnya, perusahaan tersebut menjadi perusahaan India pertama yang meningkatkan modal di pasar luar negeri, melalui masalah Global Depositary Receipt (GDR) di Luksemburg.

Perusahaan menggunakan ibukota baru sebagian untuk memperluas sayap petrokimia, membangun cracker multi-feed terbesar di dunia di lokasi Hazira. Perusahaan juga menambah pabrik produksi untuk monoethylene glycol, polyethylene, dan purified terephthalic acid. Unit baru meluncurkan produksi pada tahun 1998.

Peluang Reliance untuk masuk ke penyulingan minyak bumi datang tahun 1997, ketika industri minyak India hampir runtuh. Pada tahun itu, Reliance mengumumkan rencana untuk membangun salah satu kompleks penyulingan minyak terbesar dan paling modern di dunia di Jamnagar, Gujarat, dengan biaya sekitar 6 miliar dolar. Pemerintah menyetujui rencana tersebut, dan memberi perusahaan hak untuk mengimpor minyak bumi secara langsung, daripada melalui Minyak India, yang membantu Reliance menurunkan biaya operasional secara signifikan.

Dhirubhai Ambani meninggal pada 2002, dan Ambani bersaudara mengambil alih sebagai kepala perusahaan. Pada tahun itu, perusahaan meningkatkan dominasinya di sektor petrokimia negara melalui akuisisi saingan utama sektor swasta, Indian Petrochemicals Corporation. 

Juga pada tahun 2002, Reliance meluncurkan upaya diversifikasi dengan menyasar sektor telekomunikasi, khususnya pasar telepon seluler yang tumbuh pesat. Reliance mendirikan layanan teleponnya sendiri, Reliance Infocomm, pada tahun itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: