Kabar Baik! Menkes Budi Ungkap Vaksinasi Covid-19 bagi Nakes Dilakukan Serentak
Tenaga kesehatan menjadi kelompok paling terdepan yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, vaksinasi terhadap para tenaga medis ini akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi, tanpa membedakan daerah berdasarkan risiko penularan Covid-19.
"Presiden Jokowi sampaikan, ini harus dilakukan di seluruh Indonesia berbarengan. Karena siapapun dia, tenaga kesehatan ini baik dia berlokasi di Aceh, di Jogja, Papua, mereka adalah sama-sama garda terdepan yang paling penting untuk kita hadapi pandemi Covid19. Arahannya kita akan lakukan berbarengan di 34 provinsi," ujar Menkes Budi dalam keterangan pers di kantor presiden, Selasa (29/12/2020).
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Simpanan Masyarakat Naik 10,91% Jadi Rp6.701 Triliun
Presiden, ujar Budi, secara khusus meminta agar vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Kendati bisa saja dilakukan dengan cepat, namun vaksinasi terhadap kelompok pertama, yakni tenaga medis, diminta agar dilakukan secara hati-hati.
"Presiden sampaikan ke saya pribadi bahwa beliau sangat sayang kepada petugas nakes ini. Jadi walaupun katanya bisa dilakukan cepat, coba dilakukan secara bertahap dengan sangat hati-hati," katanya.
Sedikitnya ada tiga pembagian kelompok prioritas vaksinasi tahun 2021 nanti. Kelompok pertama yang akan divaksin adalah petugas kesehatan di 34 provinsi di Indonesia. Total, ada 1,3 juta tenaga kesehatan yang masuk daftar prioritas vaksinasi Covid-19 ini. Kelompok kedua adalah petugas publik sebanyak 17,4 juta orang. Petugas publik ini adalah pegawai pemerintah atau petugas yang memberi pelayanan kepada masyarakat di garis depan.
Sesuai timeline yang disiapkan, dua kelompok prioritas tersebut akan diberi vaksin Covid-19 pada periode Januari-April 2021. Bersamaan dengan itu, sambil menunggu keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin juga mulai akan diberikan kepada kelompok lanjut usia (lansia) sebanyak 21,5 juta orang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami