Longgarkan Pesawat Internasional, Arab Saudi Ketatkan Pengawasan di Pintu Masuk
Arab Saudi membuka kembali pintu masuk ke negaranya setelah dua pekan ditutup. Kebijakan itu diambil setelah dipastikan pandemi Corona lebih terkendali di negeri itu.
Kantor berita pemerintah Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, pembukaan kembali penerbangan internasional dimulai kemarin pukul 11.00 waktu setempat. Selain jalur udara, pemerintah Saudi juga membuka akses masuk melalui darat dan laut.
Baca Juga: Arab Saudi, Mesir, Hingga UEA Akan Pesan Vaksin Sputnik V. Bagaimana Indonesia?
Namun demikian, Sumber di Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan, pemerintah tetap menerapkan pemeriksaan ketat di perbatasan. Bagi pendatang dari dua negara sumber kasus varian baru Covid-19, Inggris dan Afrika Selatan, serta negara yang mengalami lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Saudi mewajibkan karantina selama 14 hari di negara asal, sebelum masuk Saudi.
Ketentuan itu juga berlaku terhadap Warga Saudi yang masuk dari negara-negara munculnya kasus varian baru Covid-19.
Kasus varian baru Covid-19, pertama kali terdeteksi di Inggris, sudah menyebar ke negara-negara Eropa termasuk Prancis, Swedia dan Spanyol. Kasus juga telah terdeteksi di Afrika Selatan, Yordania, Kanada dan Jepang.
Varian baru tersebut diketahui lebih menular 70 persen dibandingkan versi sebelumnya. Meskipun, virus baru itu tak menyebabkan penyakit lebih parah dan meningkatkan potensi kematian.
Pembukaan kembali pintu masuk Arab Saudi tak lepas dari kondisi yang sudah terkendali. Negara Teluk itu telah mengalami penurunan kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19.
Pada Sabtu (2/1/2020), Kementerian Kesehatan mencatat penambahan 101 kasus baru, terendah dalam 9 bulan terakhir. Jumlah total kasus Covid-19 di Saudi hingga saat ini sebanyak 362.488 orang dengan 6.230 meninggal dunia. Dari total kasus infeksi, masih ada 2.772 yang aktif, sebanyak 401 di antaranya kritis.
Arab Saudi sudah memulai program vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan produk Pfizer. Gelombang pertama vaksinasi diperuntukkan kepada kelompok berisiko tinggi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto