Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, turut menanggapi polemik blusukan yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini di DKI Jakarta beberapa hari belakangan.
Ketimbang harus blusukan mendatangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mantan Wali Kota Surabaya itu disarankan agar lebih fokus menyinkronkan data warga miskin di Indonesia.
Baca Juga: Halah! 'Ketahuan, Blusukan Bu Risma Cuma Caper, Cari Sensasi'
"Saya lebih sependapat, Mensos lebih menyinkronkan data warga miskin," ujar Nirwono Joga, Rabu (6/1/2021).
Nirwono melihat, saat ini ada ketimpangan data kemiskinan antara pusat dengan daerah. Hal ini terjadi tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di beberapa provinsi.
Terlebih saat ini Presiden Jokowi memastikan akan menurunkan Bansos Covid-19 ke depannya. Karena itu, agar bantuan tepat sasaran, kata Nirwono, semestinya Mensos mengundang kepala daerah untuk menyinkronkan data warga miskin penerima bantuan.
Barulah setelah nantinya data terverifikasi, Pemda bisa lebih bekerja menangani warga miskin. Selain harus mendata dan memberikan bantuan, Pemda wajib merelokasi warga miskin.
Apabila pada nantinya warga miskin itu bukan warga Jakarta atau pendatang, Nirwono menyebutkan, Kemensos bisa turun tangan melakukan langkah-langkah, seperti mengembalikan warga itu ke tempat asal. Terlebih, Kemensos mempunyai kemampuan itu.
"Lagi pula pusat juga punya rusun untuk menampung mereka, salah satunya di Pasar Rumput dan Pasar Kemis," ucapnya.
Adapun kepada Pemprov DKI Jakarta, Nirwono menyarankan agar lebih perhatian dan bersikap realitis. Dibandingkan harus memindahkan mereka ke Rumah DP 0 rupiah, DKI bisa memindahkan mereka ke rusunawa milik DKI atau pusat.
"Enggak mungkin DP 0 rupiah terbangun. Sisa jabatan Anies tinggal 2 tahun lagi," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: