Modifikasi Mesin J-20 Demi Saingi F-35 AS, Ternyata Ini yang China Lakukan
Masih menurut orang dalam militer China, J-20 yang diproduksi secara massal masih akan dilengkapi dengan mesin Rusia karena pengujian WS-10C akan memakan waktu setidaknya satu tahun.
Di awal penyebarannya ke Angkatan Udara China mulai 2017, J-20 menggunakan WS-10B, varian dari WS-10, sebagai mesin stopgap. WS-10B adalah versi modifikasi dari mesin WS-10 Taihang, yang dirancang untuk jet tempur J-10 dan J-11 generasi keempat negara itu.
Insinyur China telah mengembangkan mesin turbofan WS-15 berdaya tinggi untuk J-20 sejak 2006, tetapi pekerjaan itu tertinggal. Ada beberapa masalah termasuk ledakan mesin selama uji operasi di darat pada tahun 2015.
Di tengah meningkatnya tantangan keamanan yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat sejak Presiden Donald Trump menjabat pada tahun 2017, Beijing memutuskan untuk meluncurkan jet tempur siluman J-20 pertama negara itu ke layanan lebih cepat dari jadwal pada tahun 2017, karena Pentagon mulai mengerahkan jet tempur siluman F-35 generasi kelima ke Asia Pasifik.
Pengamat militer yang berbasis di Makau, Antony Wong Tong, mengatakan penundaan peluncuran final WS-15 dapat memengaruhi pengembangan pesawat jangka panjang China.
"J-20 perlu mempersingkat masa transisinya dan menerapkan WS-15 secepat mungkin karena AS diperkirakan akan mengirimkan pesawat generasi keenam mereka dalam waktu sekitar satu dekade," kata Wong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: